Sebulan, Gadai Emas di Pegadaian Capai Rp 7,5 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pegadaian Persero mencatat transaksi gadai emas pada saat puasa selama sebulan ini mencapai Rp 7,5 triliun. Nilai tersebut merupakan 90 persen dari total transaksi Pegadaian sebesar Rp 8,5 triliun selama puasa Ramadhan.

Direktur Business II Pegadaian Wasis Djuhar menjelaskan transaksi menggadaikan barang pada saat puasa di Pegadaian naik 20 persen bila dibandingkan dengan bulan biasa. Jumlah transaksi gadai selama puasa ini meningkat khususnya dari barang-barang perhiasan emas dan berlian.

"Selama puasa, transaksi gadai di Pegadaian mencapai Rp 8,5 triliun. Sekitar 90 persen dari nilai itu (Rp 7,5 triliun) dihasilkan dari gadai emas," kata Wasis saat ditemui di Halal Bi Halal di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Senin (27/8/2012).

Khusus gadai emas, perseroan akan menaksir harga barang sesuai dengan kondisi harga emas terkini. Namun gadai emas ini, kata Wasis, nasabah juga tidak menggadaikan emasnya dalam jumlah besar, misalnya hingga miliaran Rupiah. Dalam satu akad, gadai emas biasanya hanya mencapai Rp 200-300 juta.

Kendati bisnis gadainya mencapai triliunan rupiah, Wasis menganggap bahwa nilai tersebut belum menjadi keuntungan bersih perseroan. Sebabnya, nilai tersebut masih merupakan pemberian kredit kepada nasabah Pegadaian. Nilai keuntungan baru didapat setelah nasabah menebus gadai barangnya setelah empat bulan masa pemberian uang gadai.

"Saat ini baru ditebus sekitar 8 persen dari total transaksi bisnis gadai selama sebulan itu," tambahnya.

Wasis menambahkan uang hasil gadai itu kebanyakan digunakan untuk mencukupi kebutuhan konsumtif nasabah. Misalnya digunakan untuk gadai barang lagi atau membeli kebutuhan elektronik seperti motor dan mobil.

"Bahkan ada juga yang menggadaikan mobil mewahnya, tapi ini tidak banyak. Hanya di kantor cabang Pegadaian yang besar saja," jelasnya. Bila saat puasa, transaksi Pegadaian mencapai Rp 8,5 triliun. Namum setelah lebaran ini, perseroan menargetkan transaksi bisnis gadai mencapai Rp 8 triliun lagi.