Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Kemungkinan Tembus Rp 10.000 Per Dollar AS

Kompas.com - 30/08/2012, 12:48 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bisa saja terus melemah, bahkan hingga di level Rp 10.000 per dollar AS. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi domestik, khususnya harga obligasi pemerintah yang terus merosot.

Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander menjelaskan, penurunan rupiah ini justru dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang pertengahan bulan ini telah menaikkan suku bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) dari 3,75 persen menjadi 4 persen. Akibatnya, harga surat utang negara (SUN) kembali anjlok.

"Kalau secara kemungkinan tentu saja probabilitas penurunannya ada, bahkan sampai Rp 10.000 per dollar AS. Namun, BI tentu saja tidak akan membiarkan kondisinya seperti itu," kata Eric di Jakarta, Kamis (30/8/2012).

Menurut Eric, kenaikan imbal hasil (yield) dari Fasbi menyebabkan indeks acuan harga obligasi pemerintah turun 0,91 persen menjadi 108,16 persen pada Senin (13/8/2012), dan kembali merosot pada keesokan harinya menjadi 108,06 persen.

Di saat harga SUN anjlok, otomatis imbal hasil obligasi pemerintah pun naik, bahkan terjadi di semua tenor. Tenor menengah rata-rata naik 6,9 basis poin. Adapun tenor pendek dan menengah naik 2,4 basis poin dan 2 basis poin.

"Investor untuk sementara keluar dari portofolionya. Jika harga SUN sudah murah, maka mereka akan kembali lagi. Ini yang menyebabkan tekanan kepada rupiah," katanya.

Namun bila dilihat secara fundamental, maka rupiah masih berpeluang untuk menguat, bahkan dalam 6 bulan atau setahun mendatang. Dari sisi global, pengaruh dari spekulasi Badai Isaac yang menghantam negara bagian Lousiana sekaligus merupakan pusat pengilangan minyak AS ini dinilai tidak signifikan.

"Itu hanya berpengaruh secara tidak langsung. Hanya kecil saja, dan merupakan perspektif risiko. Tapi bila dilihat dari kondisi fundamental, rupiah akan terus menguat karena inflasi dan BI Rate juga stabil," ungkapnya.

Berdasarkan perhitungan BI, rupiah masih bisa bertahan di level Rp 9.550-Rp 9.570 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com