JAKARTA, KOMPAS.com - Perdagangan nilai tukar Rupiah hingga saat ini terus merosot. Namun Bank Indonesia (BI) mengklaim telah melakukan sesuatu untuk menjaga agar rupiah tidak terlalu naik maupun anjlok secara signifikan.
Gubernur BI Darmin Nasution menjelaskan kondisi rupiah memang akan berfluktuasi tergantung kondisi. "Tapi pelemahan Rupiah ini jangan dianggap cuma rupiah melemah tapi dollar AS-nya yang menguat," kata Darmin di kantor BI Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Menurut Darmin, pelemahan Rupiah ini bukanlah sesuatu yang akan terjadi dalam jangka panjang. Namun akan terus berfluktuasi tergantung kondisi. Bila dilihat secara fundamental ekonomi tanah air, seharusnya nilai tukar rupiah cenderung menguat. "Yang penting BI jaga fundamental ekonomi jangan terlalu cepat turunnya. Kita akan selalu lihat indikatornya seperti inflasi, neraca pembayaran dan sebagainya," tambahnya.
Sekadar catatan, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI pada posisi Kamis (30/8/2012) sempat menyentuh ke posisi terendahnya di level Rp 9.573 per dollar AS. Namun hingga saat ini, nilai tukar rupiah sudah berada di level Rp 9.560 per dollar AS, atau menguat 13 poin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.