Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Tuna Gerakkan Ekonomi Daerah Tertinggal

Kompas.com - 05/09/2012, 18:11 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana memperkuat industri perikanan tuna dalam negeri dengan mendorong pengembangan usaha perikanan tuna pole and line dan hand-line.

Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Heriyanto Marwoto dalam siaran pers, Rabu (5/9/2012). Komitmen itu disampaikan dalam acara bisnis internasional pengembangan tuna pole and line dan hand-line Indonesia bagian timur.

"Usaha perikanan tuna dapat menjadi motor penggerak perekonomian kabupaten-kabupaten di daerah tertinggal, khususnya di kawasan timur Indonesia," ujarnya.

Pengembangan usaha perikanan tuna pole and line dan hand-line sebagai produk unggulan kabupaten di kawasan timur Indonesia sejalan dengan kebijakan KKP, yakni industrialisasi sektor kelautan dan perikanan.

Selama ini produk-produk perikanan asal Indonesia yang ditangkap dengan pole and line dan hand-line telah mendapat pengakuan di tingkat internasional karena ramah lingkungan.

Alat tangkap pole and line dan hand-line merupakan alat penangkap ikan yang sangat selektif karena hanya menangkap jenis ikan yang ditargetkan, yakni tuna dan cakalang sehingga keberlanjutan SDI terjaga. 

Di samping itu, nilai investasinya relatif rendah, menyerap banyak tenaga kerja, dan kualitas ikan hasil tangkapannya sangat baik karena ikan masih dalam keadaan hidup.

Meski demikian, ketersediaan umpan hidup untuk perikanan pole & line masih minim, yakni ikan teri. Untuk itu, perlu ditunjang dengan pengelolaan umpan hidup yang semakin baik.

"Kita dapat menyiasati turunnya umpan hidup ini lewat umpan hidup jenis ikan lainnya yang dapat dikelola dengan lebih baik, termasuk ikan dari hasil budidaya," katanya. 

Komoditas tuna menjadi primadona karena mampu menyumbang devisa cukup besar. Tercatat pada 2011, realisasi ekspor tuna asal Indonesia 141.774 ton senilai 499 juta dollar AS meningkat sebesar 30,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya 122.450 ton atau senilai 383 juta dollar AS.

Produksi tuna tahun 2011 sebanyak 230.580 ton, sementara untuk produksi tuna, cakalang, dan tongkol nasional 2011 sebesar 955.520 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com