Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Ketergantungan Impor BBM

Kompas.com - 06/09/2012, 18:43 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak saat ini dialami banyak negara di dunia. Hal ini disebabkan tingginya permintaan energi nasional yang tidak diimbangi peningkatan produksi minyak. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengancam ketahanan energi nasional di banyak negara.  

Demikian disampaikan Kepala Tim Ekonom BP Christof Ruhl seusai acara pemaparan BP Statistical Review of World Energy, Kamis (6/9/2012), di Hotel Mulia, Jakarta.  

Menurut Christof, saat ini banyak negara di dunia telah mengalami ketergantungan terhadap impor minyak mentah. Indonesia, misalnya, semula memiliki produksi minyak mentah melimpah. Namun, seiring pertumbuhan permintaan energi, saat ini volume impor minyak bumi Indonesia lebih besar dibandingkan volume ekspor.  

"Kondisi ini masih bisa dilakukan dalam situasi ekonomi negara yang baik. Apalagi saat ini Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi pesat sehingga membutuhkan energi dalam jumlah besar dan volumenya terus meningkat," kata dia.

Namun, jika volume impor makin tinggi di tengah kondisi krisis ekonomi, hal itu akan mengancam ketahanan ekonomi nasional.  

Selain itu, Christof menilai, subsidi BBM di Indonesia yang terus meningkat akan makin membebani keuangan negara. Harus diakui, subsidi BBM sulit dihapus dalam sistem demokrasi di Tanah Air. Karena itu, pemerintah semestinya memberi subsidi BBM tepat sasaran agar golongan masyarakat mampu beralih ke BBM nonsubsidi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com