Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayu: Jangan Terlalu Percaya pada Rating

Kompas.com - 07/09/2012, 13:18 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com-Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, pemeringkatan daya saing, yang dilakukan oleh sejumlah lembaga tak perlu ditanggapi serius. Hasil pemeringkatan itu hanya sebagai tambahan informasi, jadi tidak perlu dipakai sebagai acuan utama.

"Itu hanya tambahan informasi saja. Sebaiknya kita fokus ke dalam. Jangan juga terlalu percaya pada hasil rating-rating seperti itu. Ingat dulu saat group Lehman Brothers bangkrut terjadi setelah statusnya sedang bagus yakni AAA. Sama halnya dengan krisis di negara Eropa saat ini, sesuai peringkat hasil mereka rata-rata bagus," paparnya.

Berdasarkan data dari World Economic Forum (WEF), posisi daya saing ekonomi Indonesia turun 4 peringkat dari posisi 46 di tahun lalu menjadi di posisi 50 di tahun ini. Posisi tersebut menyebabkan Indonesia berada di ranking paling bawah di antara negara-negara se-kawasan. Misalnya, seperti Malaysia yang masih bertengger di posisi 25, Brunei Darussalam di posisi 28, China di posisi 29 dan Thailand di posisi 38.

Sementara peringkat 4 besar untuk peraih daya saing ekonomi terbaik ini adalah Swiss, Singapura, Finlandia dan Swedia. Posisi Amerika Serikat yang semula di posisi 5 kini bergeser ke posisi 7. Swiss dianggap memiliki peringkat terbaik untuk daya saing ekonomi karena memiliki sistem pendidikan terbaik. Selain itu, pemerintah juga royal dalam memberikan dana untuk riset.      

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com