Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Dunia Naik, Pengusaha Makanan Masih Tahan Diri

Kompas.com - 07/09/2012, 14:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi Siswaja Lukman mengatakan, pengusaha makanan dan minuman belum akan menaikkan harga produknya meskipun terjadi kenaikan harga komoditas pangan dunia.

"Produsen masih memiliki stok cukup sehingga menahan diri untuk tidak menaikkan harga. Tapi seberapa lama bertahan ,ini yang jadi masalah," kata Ketua Umum Gapmmi, Adhi Siswaja Lukman seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (7/6/2012).

Adhi mengatakan kenaikan harga komoditas pangan dunia sangat berpengaruh terhadap bahan baku industri makanan dan minuman dalam negeri. Menurut dia, beberapa bahan baku makanan dan minuman masih bergantung pada impor.

Ia mengatakan, kemungkinan produsen akan bertahan dengan harga lama hingga bulan Desember 2012 jika kenaikan harga komoditas pangan dunia terus naik.

Dia memperkirakan, Januari 2013 akan terjadi penyesuaian harga dari dampak global tersebut. "Kami perkirakan produsen bisa menahan harga sampai Desember 2012 dan Januari 2013 akan ada penyesuaian harga," ujarnya.

TDL dan gas

Adhi mengatakan, rencana pemerintah untuk menaikkan harga gas dan Tarif Dasar Listrik (TDL) kemungkinan akan mengakibatkan penyesuaian harga jual makanan dan minuman.

Menurut dia, pengaruh rencana kenaikan gas dan TDL itu sebesar tiga hingga lima persen kepada harga jual produk makanan dan minuman.

"Kemungkinan kenaikan harga jualnya minimal lima persen dari harga jual produk makanan dan minuman, tapi itu di bulan Januari 2013," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan hasil laporan perusahaan, saat ini pengusaha makanan dan minuman mengalami penurunan margin akibat kenaikan harga komoditas pangan dunia.

Adhi mengatakan, kondisi itu tidak bisa terus dibiarkan karena mengakibatkan pertumbuhan perusahan dan inovasi perusahaan terhambat.

"Sebenarnya kami tidak suka menaikkan harga karena itu bisa berpengaruh pada penjualan, tetapi kalau tidak bisa di ’cover’ dengan margin, mau tidak mau harganya harus naik," katanya.

Gapmmi menurut dia, berharap pemerintah memperhatikan perbaikan infrastruktur untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi sehingga ada kompensasi. Dia mencontohkan, jika logistik lancar akan sangat membantu untuk harga jual yang murah.

"Kedua, masalah perijinan dan regulasi agar tidak membebani indusitri agar bisa menahan kenaikan harga," katanya.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com