Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borong Pesawat Mahal, Sriwijaya Siap Saingi Garuda

Kompas.com - 11/09/2012, 13:11 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan PT Sriwijaya Air berencana membeli Embraer, pesawat mahal dari Brazil. Rencana itu untuk menyejajarkan Sriwijaya Air dengan maskapai pelat merah Garuda Indonesia.

Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie memastikan akan tetap membeli 20 unit pesawat Embraer tahun depan. Rencana tersebut menyusul setelah perusahaan menunda pembelian pesawat jet asal Brazil itu karena tidak sepakat terkait harga pesawat terlampau mahal.

"Perjanjiannya sebenarnya sudah ditandatangani tahun ini. Tapi pengirimannya baru tahun 2013. Kami akan beli 20 unit pesawat Embraer," kata Chandra saat ditemui di di Rapat Kerja Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (11/9/2012).

Berdasarkan catatan Kompas.com, pesawat Embraer yang diajukan kepada maskapai Sriwijaya Air dijual senilai 856 juta dollar AS untuk 20 unit. Bila dirinci per unit, harga pesawat tersebut akan mencapai 42,8 juta dollar AS per unit. Situs resmi Embraer menyebutkan, pesawat tipe 190 dirilis pertama kali 12 Maret 2004 dengan kapasitas tempat duduk 98 sampai 114 kursi.

"Ya memang harganya segitu, karena pesawat ini merupakan pesawat paling mahal. Pembelian pesawat akan memakai dana internal," jelasnya.

Pihak Sriwijaya Air menginginkan agar pengiriman pesawat akan selesai pada dua tahun mendatang atau pada 2014 mendatang. Saat ini, pesawat tersebut tertunda untuk dikirim karena belum ada kru untuk mengoperasikannya. Saat ini, kru untuk pesawat tersebut masih dididik di Brazil.

Sekadar info, JetBlue Airways, maskapai low cost carrier yang berbasis di New York, menjadi pengguna pertama pesawat ini dengan membuat pesanan 100 unit. Maskapai lain yang juga sudah menggunakan pesawat ini antara lain British Airways, KLM, Air Caraibes, Virgin Blue, serta Copa Airlines.

Paulo César de Souza e Silva, Presiden Penerbangan Komersial Embraer, mengatakan, kemampuan Embraer 190 sesuai dengan lingkungan dan geografis Indonesia. "Penerbangan menjadi sarana yang semakin penting untuk menghubungkan bisnis utama dengan pusat pariwisata," kata Paulo.

Pesawat Embraer 190 Sriwijaya Air akan dilengkapi dengan 100 kursi dalam konfigurasi single-class. Dengan pesawat ini, memungkinkan Sriwijaya menambah kapasitas, seperti mengembangkan rute, sehingga bisa meningkatkan layanan ke seluruh Indonesia.

"Jenis pesawat baru ini memungkinkan kami mengalihkan pesawat jet yang berukuran lebih besar ke rute lain, yang lebih sesuai dengan kebutuhan rute tersebut," tambah Chandra.

Tambahan lagi, pesawat Embraer ini akan dipakai untuk maskapai Nam Air, anak usaha PT Sriwijaya Air yang saat ini masih dalam tahap perizinan di Kementerian Perhubungan. Maskapai baru tersebut akan menyejajarkan diri dengan maskapai Garuda Indonesia. Sementara maskapai Sriwijaya Air akan diposisikan sebagai maskapai medium, dengan pelayanan lebih tinggi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com