Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Alokasi Kredit Masih Rendah

Kompas.com - 14/09/2012, 13:58 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani, menilai alokasi kredit dalam perekonomian Indonesia masih tergolong rendah. Kondisi ini tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Dalam siaran pers, Jumat (14/9/2012), Roslan mengemukakan, sampai tahun 2011, rasio kredit domestik terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia baru 36,8 persen. Sementara, Malaysia mencapai 126,4 persen, Thailand 113,1 persen, Vietnam 120,8 persen, dan Filipina 38,4 persen.

Penyaluran kredit bank umum pada sektor tradeable, yakni pertanian, pertambangan, dan perindustrian, pun cenderung menciut. Sektor penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) dan penyerap tenaga kerja terbesar itu hanya memperoleh alokasi kredit sekitar 25,3 persen hingga Februari 2012. Adapun kredit ke sektor pertanian hanya sebesar 5,3 persen, pertambangan 3,9 persen, sedangkan industri pengolahan menyerap sekitar 16,1 persen.

Sementara itu, perekonomian global pada tahun 2013 diperkirakan belum sepenuhnya pulih dari dampak krisis Uni Eropa dan Amerika Serikat. Pemerintah sendiri menargetkan perekonomian dapat tumbuh lebih baik dari tahun ini dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen.

"Target pertumbuhan ekonomi ini tentunya butuh strategi terencana, sistematis dan implementatif untuk mencapainya, mengingat perekonomian Indonesia tahun depan masih akan diwarnai oleh sejumlah tantangan yang tidak ringan," ungkap Rosan.

Untuk itu, diperlukan dukungan stabilitas sektor keuangan dan intermediasi perbankan untuk menjaga agar aktivitas perekonomian dapat berjalan dengan lancar. "Terjaganya stabilitas sektor keuangan penting untuk memitigasi perekonomian nasional dari dampak krisis Uni Eropa, sementara optimalisasi intermediasi perbankan juga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar dapat mencapai target." kata Rosan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com