Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno-Hatta Operasikan RNAV-1 dan Double Deck Control Tower

Kompas.com - 20/09/2012, 16:47 WIB
Haryo Damardono

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com -- PT Angkasa Pura II (Persero) mulai mengoperasikan prosedur pemanduan lalu lintas udara SID/STAR RNAV-1, Kamis (20/9/2012). Juga membuka Sektor Pemanduan Sisi Selatan pada menara kontrol Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Layanan baru ini mulai dioperasikan pukul 07.00 WIB.

Tahapan pengoperasian Prosedur Pemanduan SID/STAR RNAV-1 maupun sektor pemanduan sisi selatan menara kontrol Bandara Soekarno-Hatta tersebut mulai dilakukan sejak 23 Agustus hingga 19 September 2012. "Proses tahapan pengoperasian tersebut dilakukan secara intensif dan berkala, dalam rangka uji coba sekaligus sosialisasi kepada seluruh pilot dan maskapai," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko, Kamis (20/9/2012) di Jakarta.

Tri menegaskan, pengoperasian kedua fasilitas baru itu merupakan komitmen manajemen untuk selalu mengupayakan peningkatan keamanan dan keselamatan penerbangan di wilayah udara Bandara Soekarno-Hatta, maupun di wilayah Flight Information Region (FIR) Jakarta yang dikelola Angkasa Pura II.

"Penerapan prosedur dan fasilitas baru dalam pemanduan ini juga sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan pergerakan lalu lintas penerbangan di masa mendatang," kata Tri.

Menurut Tri, pengoperasian sektor pemanduan baru pada sisi selatan menara pengawas akan mereduksi waktu antrean pesawat di pinggir landasan pacu menjelang lepas landas, serta meningkatnya kewaspadaan petugas ATC maupun pilot ketika berada di dalam wilayah pergerakan di bandara.

Sebelumnya, menara hanya dilengkapi satu dek pengawas yang menghadap ke landasan pacu sebelah utara. Hal tersebut mengurangi efisiensi pergerakan petugas ATC ketika harus mengawasi pesawat yang bergerak di landasan sebelah selatan.

"Sekarang, dengan double-deck control, pola pengawasan dan pemanduan pergerakan pesawat di kedua runway bisa dilakukan dengan lebih maksimal," kata Tri.

Menurut dia, kajian terhadap pengoperasian double-deck control tower ini dimulai sejak tahun 2009. Hasil kajian tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan penggantian peralatan pendukung pengoperasian sektor selatan pada 2010, termasuk melakukan pemenuhan jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan.

Selanjutnya, pada awal 2011 dimulai pembuatan prosedur baru dan melaksanakan studi banding ke Bandara Changi di Singapura, Bandara Kuala Lumpur di Malaysia dan Svarnabhumi di Thailand.

Mengenai prosedur SID/STAR RNAV-1, Tri menjelaskan, RNAV atau Area Navigation adalah metode navigasi yang akan mengatur pergerakan pesawat yang berangkat dan menuju bandara melewati koridor udara dengan batasan ketinggian dan kecepatan pesawat yang telah ditentukan.

Koridor udara ini akan memisahkan pergerakan pesawat yang datang maupun pergi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Sistem pemanduan RNAV mencakup RNAV Standard Instrument Departures (SID) untuk pemanduan keberangkatan pesawat dan RNAV Standard Terminal Arrival Routes (STAR) untuk pemanduan kedatangan pesawat.

"Tanpa RNAV, pesawat harus terbang dalam lintasan yang mengikuti posisi stasiun navigasi di bumi. Dengan memakai RNAV, pesawat dapat terbang dalam lintasan yang lebih efisien, melintasi rute berupa titik-titik imajiner yang disebut waypoints," tutur Tri.

"Keuntungan lainnya, kata dia, adalah konsumsi bahan bakar juga akan berkurang, karena pesawat dapat terbang secara efisien pada rute yang telah ditentukan secara akurat, baik kecepatan maupun ketinggiannya," katanya.

Aeronatical Information Publication (AIP) Supplement yang berisi informasi rencana pengimplementasian prosedur pemanduan SID/STAR RNAV-1 (AIRAC No: 08/2012) juga telah dipublikasikan sejak 28 Juni 2012.    

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com