Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Pemberdayaan Garam Dinilai Terlambat

Kompas.com - 20/09/2012, 18:40 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Penerapan program pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) untuk mengintensifkan lahan garam dan mendongkrak produktivitas garam rakyat dinilai lamban. Penyaluran bantuan itu baru turun memasuki musim panen garam.

Demikian dikemukakan Ketua Asosiasi Petani Garam Pamekasan Madura Jakfar Sodikin, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/9/2012).  Ia mengemukakan, terlambatnya Pugar antara lain di Kecamatan Sreseh, dan Jrengik. Ia menilai pemerintah tidak serius mendorong produksi garam rakyat.

"Keterlambatan pencairan dana Pugar, yakni saat panen berlangsung, tidak membawa manfaat bagi petambak untuk meningkatkan produksi," ujar Jakfar.

Penyaluran dana bantuan tersebut seharusnya dilakukan pada Maret- April atau menjelang masa produksi. Perbaikan yang dibutuhkan petambak, terutama penataan infrastruktur lahan, mencakup pendalaman dan normalisasi saluran.

Sejak 2011, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melaksanakan program Pugar, dengan dukungan anggaran sebesar Rp 90 miliar, tersebar di 40 kabupaten/kota dan melibatkan 15.668 petambak garam yang tergabung dalam 1.684 kelompok.

Tahun 2012, program berlanjut di 40 kabupaten/kota, serta ditambah untuk  Kabupaten Karawang, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Lombok Tengah. Alokasi anggaran sebesar Rp.107,6 miliar, melibatkan 29.000 petambak garam yang tergabung dalam 3.035 kelompok usaha garam rakyat untuk menggarap lahan seluas 16.500 ha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com