Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Mengharapkan Kehadiran "I Pop"

Kompas.com - 25/09/2012, 11:29 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com — Kemajuan Jepang dan Korea dalam industri kreatif patut menjadi teladan Indonesia. Paling tidak dalam hal bagaimana mereka membangun kemajuan itu dari awal hingga kemudian menikmati hasilnya seperti sekarang.

Berangkat dari hal itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan kunjungan kerja di Jepang dan Korea sejak pekan lalu hingga kini masih berjalan.

"Saya belajar banyak dari Jepang dan Korea. Setelah menemui pemerintah setempat dan pelaku industri kreatif, banyak inspirasi dari sana. Indonesia dan dua negara saling berkepentingan. Mereka sedang mencari tempat untuk produksi dan pemasaran produknya, sementara Indonesia perlu belajar dari cara mereka membangun industri ini," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Selasa (25/9/2012) di Seoul, seperti dilaporkan wartawan Kompas Andy Riza Hidayat.

Melihat potensi dan peluang kerja sama Indonesia dengan dua negara itu, Mari yakin dalam waktu dekat akan muncul "I Pop" sebagaimana gelombang "K Pop" menyebar ke seluruh dunia dari Korea.

Para kreator Indonesia memiliki kemampuan yang besar untuk membangun I Pop. Hanya saja, hal itu perlu sinergi antara pemerintah dan pelaku industri kreatif lain dalam skala yang lebih luas. "Proses di Jepang dan Korea tidak berjalan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan waktu bertahun-tahun," ujar Mari.

Pada tahap awal, selain turut bekerja dalam industri kreatif Jepang dan Korea, Mari berharap akan ada kerja sama yang lebih jauh.

I Pop berbasis apa yang bisa hadir di Indonesia? Mari mengaku banyak potensi yang bisa muncul, seperti musik dan industri animasi. "Potensi sudah ada, di dalam negeri saja sudah menjadi pasar yang besar. Lebih baik saat ini kita semua belajar dan melakukan yang terbaik, soal go global, itu tahap berikutnya," kata Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com