JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan perumahan rakyat di Indonesia dinilai sudah terlambat. Terjadi ketimpangan rasio kebutuhan dengan penyediaan rumah. Rata-rata kemampuan penyediaan rumah hanya 25 persen dari kebutuhan.
Demikian terungkap dalam sarasehan nasional bidang perumahan dan kawasan permukiman bertema "Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang Berkelanjutan dan Pro Rakyat", di Jakarta, Selasa (25/9/2012).
Anggota Komisi V DPR, Yoseph Umar Hadi, mengemukakan, kebutuhan rumah baru sekitar 800.000 per tahun, sedangkan kemampuan pasokan rumah hanya 250.000 unit. "Peran negara masih lemah dalam kemauan politik untuk menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2010, kekurangan rumah di Indonesia secara kumulatif sudah mencapai 13,6 juta unit. Sejumlah kalangan menaksir kekurangan rumah saat ini sudah mencapai 15 juta unit.
Guru Besar Planologi Institut Teknologi Bandung Tommy Firman mengemukakan, masih banyak daerah yang belum siap dan tidak memiliki kesadaran berkontribusi merumahkan rakyat. Kondisi itu diperparah dengan dampak otonomi daerah yang mendorong egoisme kedaerahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.