JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono menyebutkan dua aktor yang memainkan peran utama dalam perekonomian global. Ketidaksesuaian jalan keduanya menyebabkan terjadinya gelembung ekonomi yang bisa meletus dan mengakibatkan krisis perekonomian.
"Aktor pertama adalah global money (uang global) dan aktor kedua adalah institusi, bisa negara, lembaga keuangan, rumah tangga, dan sektor riil. Keduanya saling bersinggungan, tetapi tidak sinkron sama sekali," kata Boediono saat menjadi pembicara kunci Seminar "7 Tahun Lembaga Penjaminan Simpanan", Rabu (26/9/2012) di Jakarta.
Menurut dia, uang global sasarannya jelas, yakni mencari keuntungan sebesar-besarnya. Sementara institusi sifatnya lokal, tidak dapat merespons langsung perilaku keuangan global itu. Bahkan, karena sifat dasar uang global untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin, celah-celah yang ada di institusi sering kali dimanfaatkan sedemikian rupa.
Ketidaksesuaian dua aktor itu menyebabkan terjadinya krisis di suatu negara yang bisa menjadi global karena pengaruh globalisasi. "Krisis tahun 2008 adalah contohnya. Risiko tidak terukur karena transaksi keuangan tidak selalu mengandung landasan transaksi di sektor riil. Makin lama makin tidak terlihat adanya cantolan riil di kegiatan keuangan. Gelembung pun pecah dan terjadi krisis," papar Boediono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.