Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2013, PLN Batam Tawarkan Saham Perdana

Kompas.com - 26/09/2012, 15:52 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Bright PLN Batam, anak usaha PT PLN, menunda rencana penawaran saham perdana (IPO) perusahaan tersebut yang semula dijadwalkan pada November tahun ini. Penawaran saham perdana itu akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan industri di Batam.

"Kami berharap bisa IPO pada tahun 2013," kata Direktur Utama Bright PLN Batam Dadan Kurniadipura, Rabu (26/9/2012) di Jakarta.

Ia menyatakan, pihaknya masih terus mengkaji rencana IPO tersebut. Saat ini pihaknya sudah menunjuk penasehat keuangan dan underwriter.

PLN Batam telah menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai lead underwriter. Adapun penasehat keuangan yang ditunjuk adalah Ernst & Young, Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom, dan akuntan publik Deloitte.

Sebelumnya, perusahaan itu berencana melaksanakan IPO pada akhir tahun ini. Namun kemudian rencana itu akan diundur karena fluktuasi indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini relatif tinggi. Jika IPO dilaksanakan tahuh ini, dikhawatirkan harga saham perdana PLN Batam akan anjlok.

Sejauh ini Bright PLN Batam belum dapat memastikan berapa jumlah saham yang akan dilepas ke pasaran, karena masih menunggu hasil rapat para pemegang saham.

Penawaran saham perdana itu diperlukan untuk memperoleh pendanaan yang akan digunakan untuk melaksanakan ekspansi usaha. Sampai tahun 2016 mendatang, perusahaan itu membutuhkan dana sekitar Rp 24 triliun. Namun untuk rencana IPO ini, PLN Batam masih mengkaji berapa besar target pendanaan yang akan diperoleh dari hasil penawaran saham perdana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com