Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juni, Asuransi Jiwa Raih Pendapatan Premi Rp 49,7 Triliun

Kompas.com - 28/09/2012, 17:49 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asuransi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan pendapatan premi hingga kuartal II-2012 sebesar Rp 49,7 triliun. Nilai tersebut naik 16,7 persen dibanding pencapaian di akhir 2011.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan pertumbuhan premi asuransi jiwa ini masih berada di level target sebelumnya yaitu 20 persen.

"Meski di luar perkiraan, premi asuransi di beberapa tahun terakhir ini selalu melambung di kisaran 20-30 persen. Saya yakin pertumbuhan premi hingga akhir tahun bisa tumbuh 25 persen," kata Hendrisman di kantornya Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Kenaikan pendapatan premi tersebut disebabkan karena premi produksi baru mencapai Rp 34,9 triliun. Jumlah tersebut naik 16,7 persen dibanding akhir 2011.

Sementara jumlah investasi meningkat 22,9 persen menjadi Rp 208,2 triliun. Di sisi lain, total klaim yang dibayar mencapai Rp 29 triliun atau naik 14,4 persen dibanding 2011.

Sedangkan total dana kelolaan manajemen investasi meningkat sebesar 30,6 persen menjadi Rp 100 triliun. "Total tertanggung (insecured) tercatat 56,42 juta orang atau turun 10,9 persen dibanding periode sebelumnya," tambahnya.

Sementara total agen yang telah berlisensi sebanyak 308.229 orang atau naik 43,2 persen dibanding Juni 2012 sebesar 215.304 orang. Sementara dari sisi investasi yang hasilnya hanya tumbuh tipis 2,4 persen hingga kuartal II-2012, Hendrisman menjelaskan bahwa kondisi pasar saham memang menurun sejak awal tahun.

Namun sedikit ada perbaikan menjelang tengah tahun. "Sekarang (pasar saham) agak naik. Tetapi kita yang mengelola dana pemegang polis harus hati-hati. Makanya di kuartal II-2012 ini banyak perpindahkan porsi investasi dari saham ke obligasi dan reksadana," katanya.

Untuk diketahui, penempatan dana invetasi industri asuransi jiwa di kuartal II-2012 didominasi reksadana sebesar Rp 63,8 triliun (tumbuh 15 persen), saham Rp 52,8 triliun (minus 32 persen), surat utang negara (SUN) Rp 24,1 triliun (tumbuh 2.171 persen) dan obligasi swasta Rp 24,1 trilun (tumbuh 293 persen).

Direktur Eksekutif AAJI, Benny Waworuntu menambahkan peralihan investasi dari saham ke obligasi juga menujukkan otpimisme masyarakat dengan kondisi ekonomi nasinal yang bagus.

"Investasi di SUN meningkat hingga dua ribu persen karena kepercayaan meningkat dari masyarakat akan program pemerintah," kata Benny.

Namun, dia mengakui jika minusnya pertumbuhan investasi di instrumen saham hingga 32 persen karena gejolak pasar global yang membuat industri asuransi lebih berhati-hati.

"Awal tahun IHSG memang agak melemah. Tapi dia khir tahun banyak analis memperkirakan indeks bisa capai 4.400-4.500. Jadi kita bisa kembali mengejar investasi yang tidak hanya untung, tetapi juga aman," tegas Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com