Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Negara Akui Sertifikasi Halal RI

Kompas.com - 29/09/2012, 00:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurti meminta kepada negara tujuan ekspor produk Indonesia mengakui sertifikasi halal Indonesia. Begitu pula sebaliknya.

"Sertifikasi dan proses sertifikasi halal yang bersangkutan harus kita akui. Pada prosesnya kita juga mengambil posisi bahwa kita akan akui kalau proses sertifikasi halal di Indonesia juga dia akui. Jadi sifat resiprokal," kata Bayu di Kantornya, Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Hal ini diutarakan Bayu menanggapi keputusan Uni Emirat Arab menyatakan tidak mengakui label halal yang dikeluarkan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetik (LPPOM) MUI.

Lebih lanjut, Bayu menyampaikan pula bahwa 22 negara tujuan eskor produk olahan makanan makanan telah menerima sertifikasi halal milik Indonesia. Antara lain, di ASEAN, Amerika Serikat, Brazil, Taiwan, Belgia, Perancis,Polandia,Inggris dan Jerman.

Namun, melihat kondisi ini,Kemendag dan MUI sepakat untuk berkolaborasi agar aktif mempromosikan produk halal ke negara-negara tujuan ekspor Indonesia.

Dia juga mekankan pemerintah ingin bukan hanya melihat dari sisi syariat saja. Kemendag melihat ini lebih sebagai sebuah instrumen perdagangan untuk mempromosikan ekspor dan melindungi pasar dalam negara dari produk yang tidak halal untuk kepentingan konsumen di Indonesia.

"Jadi pada November direncanakan ada delegasi dagang ke Timteng antara lain ke Qatar,Jordan, Saudi. Kita akan bawa satu materi bagaimana Indonesia ambil inisiatif dalam sistem untuk produk yang disyaratkan halal di negara-negara itu," kata Bayu.

Bayu juga menegaskan bahwa potensi produk halal dari sisi ekonomi adalah sangat besar. Apalagi kalau  dihitung dari konsumen potensial di Timteng yang mayoritas muslim.

"Itu sampai saat ini mendekati 700-800 juta konsumen dan semua akan nyaman kalau produk itu halal,"jelasnya.

Sebelumnya Uni Emirat Arab menyatakan tidak mengakui label halal yang dikeluarkan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetik (LPPOM) MUI. Alasannya mereka tidak mengenal MUI. Usaha lobi yang dilakukan MUI terhadap otoritas UEA juga gagal lantaran lembaga tersebut tidak mewakili pemerintah Indonesia.

Penolakan itu mencuat setelah sebuah perusahaan eksportir makanan asal Jakarta melaporkan kasus penolakan barang dagangannya pada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Wakil Direktur LPPOM MUI Sumunar Jati membantah tudingan bahwa usaha lobi yang dilakukan MUI terhadap otoritas UEA gagal. Hingga saat ini MUI sedang melakukan komunikasi intensif. (Srihandriatmo Malau)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com