Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Bank Commonwealth Perkenalkan Investasi Bulanan

Kompas.com - 04/10/2012, 18:12 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Commonwealth terus memperkenalkan cara berinvestasi bulanan dengan ringan. Bank yang menyediakan layanan investasi reksa dana mulai Rp 100.000  ini akan membuka booth di Indonesia Financial Expo Forum (IFEF) 2012 di Jakarta Convention Centre,  5-7 Oktober 2012.

"Pengelolaan keuangan sama pentingnya dengan menjaga kesehatan. Dua-duanya harus diperhatikan agar hasil jerih payah kita dalam bekerja bisa dinikmati dan digunakan untuk keperluan kita semaksimal mungkin," kata Dwi Kisniarti, Senior Vice President, Head of Wealth Management Commonwealth Bank Indonesia, Rabu (3/10/2012).

Idealnya, setiap orang memiliki strategi pengelolaan keuangan jangka panjang yang diterapkan sejak pertama kali dia berpenghasilan sampai dengan akhir masa produktifnya.

Dwi Kisniati membagi kiatnya dalam berinvestasi. Pertama, sebelum menentukan anggaran dengan skala prioritas bulanan, hal pertama yang harus dilakukan seseorang dalam membuat perencanaan keuangan adalah memahami pemasukan dan pengeluarannya setiap bulan. Selain itu, harus realistis, tetapi bukan berarti tidak kunjung investasi karena tidak ada uang lebih.

Start with what we have! Prinsipnya, dengan teori compounding interest (bunga berbunga), lebih baik mulai lebih cepat dengan jumlah yang lebih sedikit tetapi rutin daripada menunggu sampai terkumpul jumlah yang lebih banyak untuk mulai berinvestasi.

"Untuk memulainya tidak perlu dana yang besar. Semua orang bisa melakukannya karena hanya perlu Rp100.000 per bulan," katanya.

Commonwealth Bank adalah bank pertama di Indonesia yang memiliki sistem AutoInvest, yaitu pemotongan dana secara berkala dari rekening tabungan untuk memudahkan investor muda dalam berinvestasi berkala dengan mudah. Selain itu, sistem AutoInvest membuat kita berlatih disiplin juga meminimalkan risiko kerugian jika dilakukan secara jangka panjang.

Kedua, setelah memahami pemasukan dan pengeluaran, kita harus tahu dulu tujuan perencanaan keuangan yang kita buat, baik untuk tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Investasi digunakan untuk mencapai tujuan jangka menengah atau panjang, sementara jangka pendeknya adalah tabungan atau dana cadangan/darurat.

"Sebelum jauh-jauh berinvestasi jangka panjang, siapkan dulu dana cadangan. Dana cadangan yang sebaiknya dimiliki adalah 6 kali  pengeluaran setiap bulan," lanjut Dwi.

Ketiga, risiko dalam berinvestasi tidak bisa dihindari, tetapi ada beberapa langkah untuk mengurangi risiko. Caranya adalah melakukan diversifikasi.

"Dalam memilih jenis investasi, kita harus memilih dulu mana yang memiliki korelasi rendah atau berbeda pergerakannya sehingga saat return satu jenis investasi turun, maka akan ditopang oleh return investasi lainnya yang sedang naik," katanya.

Cara lain adalah berinvestasi secara rutin. Yang dipentingkan dalam berinvestasi bukanlah jumlah yang besar, melainkan dengan jumlah yang lebih kecil tetapi secara rutin. Berinvestasi secara rutin ini dapat meminimalkan risiko dengan teori dollar cost averaging, yakni membeli pada harga termurah dan menjual pada harga tertinggi.

Sayangnya, tidak ada seseorang pun yang dapat memprediksi dengan pasti kapan harga akan naik atau turun. Karena itu, daripada hanya membeli di satu waktu di mana ada kemungkinan harga masih bisa turun, lebih baik kita membeli di waktu yang berkala di mana secara rata-rata harga beli kita akan lebih murah.

Khusus untuk mereka yang sedikit boros, sebaiknya dana yang sudah ditentukan untuk investasi didebet secara langsung setiap bulan. "Sehingga, walaupun gaji habis setiap akhir bulan, kita sudah bisa merasa nyaman karena investasi kita sudah terpenuhi," katanya.

Keempat, yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi adalah mengerti dan merasa nyaman dengan produk yang kita pilih. "Jangan malu bertanya dan mencari tahu informasi sebanyak mungkin," ujar Dwi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com