JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan melakukan kerjasama dengan perusahaan BUMN di ASEAN khususnya Kamboja dan Myanmar. Rencana tersebut untuk memperkuat perluasan lahan tebu di sana.
"Area sawah dan lahan tebu di sini masih minim. Sehingga kita akan ekspansi ke dua negara tersebut pada tahun depan dengan menggandeng BUMN di sana," kata Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro saat ditemui di acara Rapat Koordinasi BUMN di hotel The Rich Jogja, Rabu (10/10/2012).
Menurut Ismed, dengan ekspansi tersebut maka akan menambah luas lahan sawah dan lahan tebu di Indonesia bisa bertambah sekitar 50 persen. Meski lahan yang dipakai berada di luar negeri. Untuk bisa mengakuisisi lahan tersebut, RNI telah melakukan negoisasi dengan kedua BUMN di negara setempat.
Hal itu untuk memperlancar kerjasama bisnis di antara kedua perusahaan dan kedua BUMN. Menurutnya, hasil dari perluasan area sawah dan tebu itu nantinya akan dijadikan cadangan (buffer stock) untuk menyongsong swasembada beras dan gula di tahun 2014.
"Memang waktunya singkat sekali. Tapi kami optimis bisa melakukannya," ujarnya. Untuk nilai investasinya, Ismed belum mau memerinci. Sebabnya, pihak RNI baru melakukan pertemuan informal dengan pihak BUMN di Kamboja dan Myanmar. "Untuk ke depan kita tindaklanjuti bersama," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.