Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tuan Rumah World Expo Development Forum

Kompas.com - 10/10/2012, 17:39 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah World Export Development Forum 2012. Acara itu akan dihadiri sekitar 400 pemangku kepentingan, pembuat kebijakan nasional dan internasional, para kepala organisasi pendukung perdagangan, para pelaku bisnis, dan perwakilan badan internasional.

Para pemangku kepentingan yang berasal dari sekitar 50 negara di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, akan membicarakan bagaimana meningkatkan hubungan perdagangan antarnegara.

Acara ini akan berlangsung pada 15-17 Oktober di Hotel Shangri-La di Jakarta, dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Indonesia merupakan salah satu negara pemain kunci di kawasan, dan telah menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dalam melewati krisis ekonomi global.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat stabil tahun ini sebesar 6,4 persen, sementara pertumbuhan global menyusut dari 2,7 persen pada tahun 2011 diperkirakan akan menjadi 2,5 persen.

Indonesia juga semakin aktif memainkan peran di tingkat global, dan telah berusaha untuk mendorong kerja sama ekonomi S elatan-Selatan (South-South).

Tahun ini menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia, untuk memimpin dan menyediakan sarana strategis dalam peningkatan kerja sama internasional. Sebagai salah satu pasar yang paling pesat pertumbuhannya di dunia, Indonesia telah menjadi contoh bagi ekonomi negara-negara lain.

"Para peserta diharapkan mendapatkan gambaran keberhasilan yang telah dilakukan untuk pengembangan ekonomi di Indonesia, serta bagaimana hal tersebut dapat dilakukan, agar dapat memicu growth markets lainnya di seluruh dunia," kata Patricia Francis, Direktur Eksekutif International Trade Center.

Dengan mengusung tema Linking Growth Markets: New Dynamics in Global Trade, forum ini akan membicarakan tentang dinamika-dinamika baru dalam perdagangan antarkawasan, infrastruktur keras dan lembut (hard and soft), yang diperlukan untuk memfasilitasi perdagangan, bagaimana memenuhi tuntutan pasar konsumen baru, bagaimana mengatasi kesenjangan rantai pemasok, dan peluang-peluang yang ada, serta bagaimana membiayai kegiatan perdagangan yang ada di growth markets.

"Saat pasar negara berkembang terus meningkat, kami mencari cara meningkatkan peluang perdagangan dengan mereka. Hal ini dianggap penting bagi Indonesia, untuk memfasilitasi ekspor yang dapat menyumbangkan pada pembangunan di negara-negara tersebut," kata Gusmardi Bustami, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com