Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gula Lokal Terkendali

Kompas.com - 11/10/2012, 09:05 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Keberadaan gula mentah (raw sugar) impor tidak akan memengaruhi harga gula lokal. Alasannya, seluruh gula yang menggunakan bahan baku tebu petani, umumnya sudah berada di tangan pedagang.

Sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Aris Toharisman mengemukakan, dengan gula berada di tangan pedagang, harga lelang pada akhir musim giling diprediksi mengalami kenaikan. "Pedagang akan berusaha mengendalikan harag lelang gula pada periode mendatang karena mereka sudah memiliki stok cukup. Kendati demikian bukan berarti harga lelang otomatis anjlok, justru aman karena ada harga minimum berupa dana talangan," tutur Aris, Kamis (11/10/2012) di Surabaya, Jawa Timur.

Dengan demikian, kata Aris, petani tebu jangan terlalu khawatir dengan masuknya gula impor meski pemerintah menyebutkankan hanya untuk wilayah perbatasan. Pasokan gula impor tidak akan memengaruhi secara siginifikan harga lelang pada akhir muim giling 2012.

Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengatakan, pemerintah sebaiknya tidak membabi buta mengimpor gula karena justru akan merusak harga dalam negeri. Hal yang paling penting saat ini, kata dia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk tim independen untuk menepatkan rendemen gula. Selama ini muncul kecemburuan dari petani tebu karena rendemen antara tebu petani dan tebu pabrik gula berselisih dua hingga tiga poin.

"Tidak jelas faktor munculnya perbedaan rendemen antara tebu yang ditanam petani dan pabrik gula. Padahal, dengan rendemen 8 persen dan harga leleng sekitar Rp 9.000, petani belum menikmati keuntungan karena biaya produksi sama dengan harga lelang," ungkapnya.

Arum mengatakan, memang gula lokal sudah dikuai pedagang, tetapi bukan berarti harga lelang ke depan terjamin. "Yang paling penting bukan pada patokan harga lelang, melainkan bagaimana rendemen ditetapkan oleh tim independen sehingga petani tidak merasa didiskriminasi oleh pabrik gula," katanya.

Salah satu upaya agar harga lelang tidak anjlok dan petani tidak cemas, menurut Arum, harus dicegah masuknya gula rafinasi impor meski pemerintah melokalisasi di wilayah perbatasan. "Pemerintah diharapkan tidak memberi izin khusus bagi daerah tertentu, seperti Pulau Jawa, untuk mengimpor gula mentah karena harga gula merupakan faktor utama yang memotivasi petani tetap menanam tebu," tutur Arum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com