Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan AS Berebut Pengaruh di Selat Malaka

Kompas.com - 11/10/2012, 15:27 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Persaingan China dan Amerika Serikat semakin terlihat di Selat Malaka. Keduanya berusaha menunjukkan pengaruh di selat itu dengan berbagai cara. China lewat ekonomi, sementara Amerika Serikat lewat kekuatan militer.

China dipastikan menunjukkan pengaruh lewat penguasaan minyak. BUMN China, PetroChina dan Sinopec, mengoperasikan depo raksasa di kedua sisi selat paling penting itu. PetroChina mengoperasikan depo berkapasitas 12 juta barel di Jurong, Singapura, atau sisi utara Selat Malaka. Sementara Sinopec tengah membangun depo berkapasitas 16 juta barel di Batam, Indonesia, atau sisi selatan Selat Malaka.

Pembangunan depo Sinopec dimulai pada Rabu (10/10/2012) di Pulau Janda Berhias, Batam. Operator depo, PT West Point Terminal, dikuasai Sinopec dengan memiliki 95 persen sahamnya. Depo itu berkapasitas paling besar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Amerika Serikat menunjukkan pengaruh lewat kekuatan militer. AS dipastikan menempatkan USS Freedom di Singapura selama 10 bulan mulai tahun depan. Dalam sejumlah pemberitaan disebutkan, kapal itu akan berpatroli di pesisir Asia Tenggara.

Dalam suatu kesempatan di Batam di pekan ini, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin mengatakan kepada Kompas bahwa AS merombak pos-pos militernya di luar negeri.

AS memberi perhatian lebih pada Asia Pasifik, terutama pada dinamika di Laut China Selatan. Di wilayah kaya sumber daya alam itu, China tengah bersitegang dengan sejumlah negara. Pokok ketegangan adalah saling klaim wilayah oleh beberapa negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com