Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penahanan Karyawan CPI Perburuk Iklim Investasi Migas

Kompas.com - 12/10/2012, 17:17 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesian Petroleum Association (IPA) sangat prihatin terhadap perkembangan kasus Bioremediasi yang telah membawa dampak dan  mengakibatkan penahanan beberapa karyawan dari salah satu perusahaan anggotanya. Kemungkinan kriminalisasi operasi KKS akan menjadi preseden buruk dengan konsekuensi yang sangat luas bagi masa depan industri Migas  di Indonesia.  

Setiap anggota perusahaan IPA berkomitmen untuk beroperasi dengan standar tertinggi dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Oleh karena KKS merupakan  kontrak bisnis, IPA berpendapat bahwa setiap sengketa yang timbul dari implementasi proyek KKS sebaiknya diselesaikan berdasarkan prinsip hukum  perdata, dan bukan prinsip hukum  pidana, sesuai ketentuan KKS.  

"IPA berharap penahanan karyawan perusahaan ini akan segera ditangguhkan sementara proses penyelidikan terus berlanjut," kata Direktur Eksekutif IPA Dipnala Tamzil, dalam keterangan pers, Jumat (12/10/2012), di Jakarta.  

Sebagaimana diberitakan, Kejaksaan Agung, Rabu malam, menahan enam tersangka dugaan korupsi proyek fiktif "bioremediasi" atau pemulihan tanah bekas tambang milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Provinsi Riau. Penahanan terhadap keenam tersangka itu karena penyidik menganggap sudah memiliki bukti permulaan yang cukup.

Lima tersangka ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung, dan satu perempuan di Rutan Pondok Bambu. Keempat karyawan PT CPI yang ditahan Kejagung itu, yakni, Endah Rumbiyanti, Widodo, Kukuh, dan Bachtiar Abdul Fatah. Selain itu, dua tersangka lagi dari pihak kontraktor juga turut ditahan yakni Direktur PT Green Planet Indonesia, Herlan dan Direktur PT Green Planet Indonesia lainnya, Ricksy Prematuri.  

Kasus itu berawal dari perjanjian antara Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas dan Chevron yang antara lain mengatur biaya pemulihan lingkungan dengan cara bioremediasi. Bioremediasi merupakan penormalan tanah setelah terkena limbah minyak dalam proses eksplorasi, dan proyek itu berlangsung sejak 2006-2011.  

Dalam pelaksanaannya, CPI menunjuk 2 perusahaan untuk melaksanakan bioremediasi yaitu PT Green Planet Indonesia dan PT Sumigita Jaya. Namun berdasarkan hasil pengusutan dari pihak kejaksaan, pelaksanaan proyek itu dinilai fiktif dan merugikan keuangan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

    Whats New
    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

    Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

    Whats New
    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

    Spend Smart
    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

    Whats New
    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

    Whats New
    Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

    Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

    Whats New
    Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

    Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

    Whats New
    Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

    Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

    Earn Smart
    Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

    Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

    Whats New
    Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

    Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

    Whats New
    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Whats New
    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Whats New
    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    Whats New
    Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Work Smart
    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com