Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Ajak Negara-negara Asia Bentuk Kerja Sama Ekonomi

Kompas.com - 15/10/2012, 16:20 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia mengajak seluruh negara di kawasan Asia membentuk kerja sama untuk menciptakan kekuatan ekonomi. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku akan menyampaikan hal tersebut di Asian Cooperation Dialogue (ACD) yang akan berlangsung di Kuwait mulai besok.

“Ketika krisis melanda Eropa saat ini, bangsa-bangsa di Asia harus mengonsolidasikan diri dan meningkatkan kerja sama untuk kepentingan masyarakat Asia. Sekarang saatnya melakukan aksi nyata sehingga masyarakat Asia tidak terkena imbas krisis yang terjadi di dunia,” kata Hatta seusai menghadiri dialog dengan Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP seluruh Indonesia di Palembang, Senin (15/10/2012).

Menurut Hatta, adanya kerja sama di antara negara-negara Asia tersebut akan mengurangi jumlah penduduk miskin di kawasan ini. Dengan demikian, tujuan MDG yang banyak didengung-dengungkan bisa tercapai.

“Negara-negara kaya penghasil minyak di kawasan Asia harus bisa membantu negara-negara miskin sehingga apa yang mereka dapatkan dari minyak tersebut sebagian juga bisa digunakan untuk membantu membangun masyarakat di kawasan Asia yang masih tertinggal,” tambahnya.

Untuk mewujudkan adanya pengurangan penduduk miskin di kawasan Asia, Hatta menilai perlu dibentuk sebuah lembaga donor yang bisa menyalurkan dana bantuan dari negara-negara Asia yang kaya seperti yang akan dilakukan oleh Kuwait dengan menyediakan dana sebesar 5 miliar dollar AS untuk membantu pembangunan infrastruktur di negara-negara kawasan.

“Apa yang dilakukan oleh Kuwait ini bisa dimanfaatkan oleh negara-negara kawasan Asia dan Afrika untuk meningkatkan pembangunan dan pengurangan kemiskinan,” tegas Hatta.

Selain kerja sama di bidang ekonomi, Indonesia juga berharap negara-negara di kawasan Asia juga melakukan kerja sama riset untuk mengembangkan energi terbarukan karena energi yang mengandalkan fosil seperti minyak akan habis di masa yang akan datang.

“Riset-riset ini perlu untuk menjaga keberlangsungan pasokan energi di dunia. Indonesia siap untuk berkerja sama mencari energi alternatif yang terbarukan,” tambahnya.

Indonesia sendiri menilai energi terbarukan saat ini masih cukup mahal yang mencapai diatas 20 sen/kWh. Hal ini jelas sangat berat bagi negara-negara berkembang jika tanpa ada campur tangan dari negara-negara kaya.

“Kalau kita lihat pengembangan energi yang menggunakan angin, sonar semuanya, kan, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karenanya perlu duduk bareng antara negara-negara berkembang yang berminat untuk mengembangkan hal tersebut dengan negara-negara kaya di kawasan Asia guna mewujudkan hal ini," ucap Hatta.

Hatta akan didampingi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudyanto Rubiandini dalam pertemuan ACD. Dalam pertemuan tersebut, beberapa negara dan cendekiawan di bidang energi dan pembangunan akan mengemukakan pemikirannya dalam pembangunan kawasan Asia.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Whats New
Kementerian ESDM Ungkap Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Kementerian ESDM Ungkap Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com