Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramayana Raih Pendapatan Rp 5,92 Triliun

Kompas.com - 17/10/2012, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), emiten retail, membukukan pendapatan dari Januari hingga September 2012 sebesar Rp 5,92 triliun. Pencapaian itu melebihi target perseroan dari Januari hingga September sebesar Rp 5,91 triliun.

“Pencapaian ini dikontribusikan dari seluruh gerai. Namun, gerai dari luar Pulau Jawa mengontribusikan paling besar 45,2 persen. Selebihnya dari Jabodetabek sebesar 29,5 persen dan dari luar Jabodetabek sebesar 25,3 persen,” kata Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan Ramayana Lestari Sentosa, Rabu (16/10/2012).

Pendapatan sebesar Rp 5,92 triliun naik sekitar 66,7 persen dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 3,55 triliun.

Setyadi mengatakan, peningkatan tersebut ditopang oleh semakin gencarnya perseroan melakukan ekspansi gerai, di samping itu juga ditopang dengan penjualan sepanjang musim puasa dan Lebaran.

Selama bulan Agustus, emiten retail ini membukukan omzet hingga Rp 1,55 triliun, terbilang paling tinggi sebab angka tersebut setara dengan 20,67 persen dari target pendapatan tahun ini Rp 7,5 triliun.

Pengelola gerai Ramayana dan Robinson tersebut menikmari omzet sebesar itu karena didorong momentum Lebaran di bulan itu. Realisasi itu juga lebih tinggi dibandingkan dengan Juli sebelumnya atau masa bulan puasa sebesar Rp 899,2 miliar.

"Pencapaian selama bulan puasa dan Lebaran kemarin ini banyak dikontribusikan dari pakaian sebesar 60 persen sampai 70 persen. Sisanya barang dari supermarket," tuturnya.

Mengenai laba bersih, Setyadi menjelaskan, laba bersih selama sembilan bulan ini masih belum bisa disampaikan karena masih dalam audit. “Sehingga kinerja laba bersih hingga selama sembilan bulan tidak bisa kami ungkapkan,” paparnya.

Pencapaian pendapatan sebesar Rp 5,92 triliun atau sekitar 78 persen dari target selama kurun sembilan bulan ini membuat perusahaan semakin optimistis bisa membukukan raihan omzet Rp 7,5 triliun di akhir tahun nanti.

Setyadi mengatakan, belum melakukan  revisi target karena perseroan sudah diprediksikan dari awal tahun ini. “Kami tidak merevisi target pendapatan karena biasanya target yang kami tetapkan selalu tepat sasaran,” tuturnya. (Arif Wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com