Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Tarik Pelancong di Singapura dan Malaysia

Kompas.com - 19/10/2012, 11:28 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Indonesia harus mulai berkonsentrasi menarik pelancong asing di Malaysia dan Singapura. Limpahan wisatawan dari kedua negara itu bisa meningkatkan kunjungan pelancong hingga dua kali lipat.

Kepala Dinas Pariwisata Batam Yusfa Hendri mengatakan, Malaysia dan Singapura rata-rata dikunjungi 37 juta pelancong per tahun, sementara Indonesia rata-rata tujuh juta wisatawan per tahun.

"Jika bisa menarik 20 persen saja, kunjungan wisatawan ke Indonesia bisa naik dua kali lipat," ujarnya, Jumat (19/10/2012) di Batam, Kepulauan Riau.

Untuk menarik limpahan wisatawan, ada dua hal harus diperjuangkan Indonesia. Pertama, Indonesia harus mendorong pemberlakuan visa bersama ASEAN. Wacana visa bersama bisa mirip visa Schengen di Eropa, yakni pemegang visa di salah satu negara bisa masuk ke 21 negara lain yang tergabung dalam area visa Schengen.

"Sistem itu akan menguntungkan karena belum semua negara bisa mendapatkan Visa on Arrival (VoA) di Indonesia," ujarnya. Dari 190 negara, baru 64 negara yang warganya bisa mendapat VoA Indonesia. Sisanya harus mengurus visa di perwakilan Indonesia di luar negeri.

"Bagi sebagian wisatawan, hal itu merepotkan. Lain halnya kalau mereka bisa masuk ke negara tetangga dari negara pemberi visa. Kebiasaan wisatawan, pasti akan mengambil kesempatan mengunjungi negara lain," ujarnya.

Selain mendorong visa bersama, Indonesia harus aktif promosi di Changi  dan Kuala Lumpur. Bandara Changi menjadi penghubung dari dan ke berbagai kota di dunia.

"Konsentrasi promosi di sana, tarik masuk lewat pintu termudah ke Indonesia. Batam bisa menjadi alternatif pintu masuk karena paling dekat dan mudah dicapai dari Singapura," ujarnya.

Dari Batam, pelancong bisa meneruskan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia. Bandara Hang Nadim, Batam, melayani penerbangan harian ke Kalimantan, Jawa, Bangka, dan Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com