Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Kompas.com - 23/10/2012, 13:28 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Proyek tersebut merupakan komitmen perseroan untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan berkapasitas 120 MW. Rencana proyek tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan awal antara Pertamina dan PT Godang Tuajaya, pengelola TPST Bantargebang pada Senin, (8/10/2012). 

Kesepakatan di antara kedua perusahaan mencakup kerjasama pengolahan sampah kota menjadi energi listrik berkapasitas 120 MW dengan perkiraan nilai investasi sekitar 180 juta dollar AS.

Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto menjelaskan pengolahan sampah menjadi listrik dilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. PLTSa ini pada tahap awal akan memanfaatkan feedstock sebanyak 2.000 ton sampah per hari dengan kapasitas listrik terpasang sekitar 120 MW. Proyek ini akan menggunakan teknologi pengolahan biomass municipal solid waste to power yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.

Perusahaan akan melakukan seleksi terhadap beberapa penyedia teknologi yang sudah terbukti (proven) dan memenuhi karakteristik sampah yang ada di Bantargebang dengan tingkat pemanfaatan sampah secara maksimal hingga mencapai zero waste.

"Ini membuktikan bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada pengelolaan bisnis migas, melainkan sebagai perusahaan energi terintegrasi juga mengelola sumber-sumber energi baru dan terbarukan," kata Hari di Jakarta, Selasa (23/10/2012).

Menurut Hari, proyek ini juga tidak terlepas dari adanya regulasi pemerintah yang sangat mendukung bagi tumbuhnya investasi di sektor ini. Hari berharap kesepakatan yang lebih mengikat dapat dilakukan pada awal Desember 2012. Pihaknya menargetkan pada 2014, PLTSa ini dapat beroperasi dan melistriki masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com