Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Konversi BBG Terancam Gagal

Kompas.com - 01/11/2012, 19:57 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) terancam gagal. Padahal, program pemerintah itu diharapkan bisa mengurangi konsumsi BBM yang terus melonjak dalam beberapa tahun terakhir sekaligus untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup terutama di kota-kota besar.

Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (1/11/2012). Saat ini proses tender pengadaan alat konverter ataupun pembangunan SPBG dihentikan. Padahal, proses tender itu telah memasuki tahap akhir.

Semula direncanakan tahun ini pemerintah akan membagikan 14.000 alat konverter pada angkutan umum di beberapa kota serta membangun 33 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).

Pembagian konverter ataupun pembangunan sebagian SPBG itu direncanakan selesai akhir tahun ini. Adapun alokasi dananya mencapai Rp 2,1 triliun. Namun, kenyataannya, pengadaan konverter itu berjalan lamban atau molor dari rencana semula lantaran harus memenuhi standardisasi nasional. Sementara proses tender pengadaan alat konverter itu tidak berjalan mulus dan sempat diwarnai gugatan pihak peserta tender yang kalah dalam lelang pengadaan barang itu.

"Pengadaan alat konverter itu semestinya dilakukan Kementerian Perindustrian. Namun, karena Kementerian ESDM telah lebih dulu mengajukan, untuk tahun pertama pengadaan alat konverter yang dananya berasal dari APBN itu jadi tanggung jawab Kementerian ESDM. Dan untuk tahun selanjutnya, Kementerian Perindustrian yang menjadi pelaksana dan pengadaannya diserahkan kepada pihak swasta," tutu Rudi.

Setelah proses tender memasuki tahap akhir dan akan diumumkan pemenangnya dalam waktu dekat, ternyata dana pengadaan konverter itu tidak multiyears atau harus diserap pada tahun ini. Hal itu berarti pengadaan konverter itu harus sudah tuntas pada tahun ini, padahal pemerintah memperkirakan proses pengadaan  konverter itu baru rampung pada Februari atau Maret 2013.

Pemerintah telanjur tidak mengusulkan kepada DPR agar dana konversi BBG itu multiyears lantaran pengadaan konverter ditargetkan bisa selesai pada tahun ini. "Tidak cukup alasan bagi kami untuk meminta agar dana program konversi itu multiyears karena dalam rencana program disebutkan proses pengadaannya selesai tahun ini, kami tidak memperhitungkan beberapa kendala yang dihadapi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com