JAKARTA, KOMPAS.com- Biro Pusat Statistik akan mengumumkan laju produk domestik brutto perekonomian nasional di awal pekan ini, Senin (5/11/2012). Hal itu akan ikut memengaruhi laju pergerakan rupiah.
Hari Jumat (2/11/2012) rupiah ditutup melemah di level Rp 9.615 per dollar AS dari saat dibuka di level Rp 9.610 per dollar AS. Seharian rupiah bergerak di kisaran Rp 9.610-9.630 per dollar AS.
Ditutupnya bursa IHSG di zona hijau pada perdagangan terakhir pekan lalu memberikan sentimen positif terhadap rupiah menjelang penutupan perdagangan.
Riset BNI Treasury memprediksi tekanan kembali mewarnai pergerakan rupiah di awal pekan ini. Rupiah diprediksi konsolidatif melemah.
Non Delivery Forward 1 bulan di pasar offshore pagi ini rupiah dibuka turun di level Rp 9.650-9.660 per dollar AS. Hal itu diproyeksikan akan menambah tekanan dollar AS terhadap rupiah hari ini.
Rilis data non-farm payroll di AS pada Jumat malam pekan lalu yang lebih baik dari ekspektasi juga diperkirakan turut menopang penguatan dollar terhadap rupiah pagi ini. Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada rilis data PDB kuartal ketiga siang ini.
BNI memroyeksikan pertumbuhan PDB lebih rendah dibanding sebelumnya (sekitar 6,37 persen) tetapi masih akan bertahan di atas level 6 persen, terimbas pelemahan rupiah selama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.