Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Right Issue BTN Rp 1.235 Per Saham

Kompas.com - 05/11/2012, 17:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah mengumumkan harga untuk penawaran right issue dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp 1.235 per saham.

Sehingga dana yang akan diperolehnya nanti sekitar Rp 1,87 triliun. Direktur Utama BTN Iqbal Latanro menjelaskan perseroan menawarkan sekitar 1,51 miliar lembar saham seri B. Setiap pemegang 550.000 saham BBTN berhak atas 94.943 HMETD untuk satu lembar saham baru yang akan dikeluarkan.

"Jika dikalikan, maka kami akan mendapat dana sekitar Rp 1,87 triliun," kata Iqbal dalam keterangan tertulis ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (5/11/2012).

Menurut Iqbal, pemerintah RI tidak akan melaksanakan seluruh HMETD sebanyak 1,09 miliar lembar saham dan akan dijual kepada tiga BUMN selaku wakil negara, yaitu PT Bahana Securities sebanyak 363,3 juta HMETD, Danareksa Sekuritas 362,3 juta HMETD dan Mandiri Sekuritas 362,3 juta HMETD.

Jika HMETD tidak terserap, ketiga BUMN tersebut juga akan berperan sebagai pembeli siaga. Pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya akan mengalami diluasi sebesar 14,61 persen. Perseroan akan menggelar right issue ini pada 7 November 2012 dalam rangka meminta izin pemegang saham mengenai aksi korporasi tersebut.

Sekadar catatan, PT Bank Tabungan Negara Tbk  akan melaksanakan penerbitan saham baru (rights issue) menjadi 14,29 persen, dari semula 11,91 persen (1.515.402.000 saham). Direktur Keuangan dan Treasury BTN Saut Pardede menjelaskan, saat ini saham BTN dipegang oleh pemerintah (71,9 persen) dan publik (28,1 persen).

Setelah dilakukannya rights issue, kepemilikan saham pemerintah berkurang menjadi 60 persen (6,354 miliar lembar saham). Sementara itu, saham publik bertambah menjadi 40 persen (4,236 miliar lembar saham).

Saut juga menambahkan, di dalam kepemilikan pemerintah di BTN masih ada sekitar 1,8 persen yang merupakan management stock option plan alias program saham karyawan (MSOP) yang belum diserap. MSOP ini merupakan program yang digelar ketika BTN menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering dengan jangka waktu penyerapan selama lima tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com