Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renault dan Grup Caterham Produksi Mobil Sport

Kompas.com - 05/11/2012, 19:23 WIB
Haryo Damardono

Penulis

  

JAKARTA, KOMPAS.com-Produsen mobil Renault dan Grup Caterham hari Senin (5/11/2012) mengumumkan kerja sama untuk merancang dan memproduksi mobil sport. Kerja sama ini mencerminkan keahlian dan ketertarikan mereka akan kendaraan khususnya mobil sport.

Mobil sport yang akan diciptakan oleh kedua perusahaan ini dipastikan akan berbeda dan unik, serta memiliki DNA Alpine dan Caterham Cars, divisi otomotif dari Grup Caterham, yang telah diakui. Mobil masa depan ini akan diproduksi di pabrik milik Alpine di Dieppe, Normandy, Perancis.

"Saya merasa senang dengan kerja sama ini, perasaan yang sama seperti saat meluncurkan AirAsia pada tahun 2001. Banyak yang meragukan kami 11 tahun yang lalu ketika kami meluncurkan AirAsia, dan saya yakin banyak pula yang meragukan kerja sama ini. Namun, kami tidak akan menyerah," kata Tan Sri Tony Fernandes, Chairman Grup Caterham, Senin ini dalam siaran persnya.

Tony yang kini juga sering bermukim di Jakarta mengatakan, mengetahui dan memahami pasar yang menjadi target khususnya di Asia. "Ada potensi besar untuk meniru model usaha AirAsia dan memberi konsumen sebuah produk kendaraan yang canggih, dengan teknologi F1 namun terjangkau, sehingga dapat membuat mimpi mereka terwujud," ujar Tony.

Ditambahkan oleh Dato Kamarudin Meranun, Group Deputy Chairman Caterham, Formula 1 selalu menjadi awal bagi kami dalam memulai usaha baru di industri otomotif. Kini kami memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan Caterham Cars melalui kerja sama dengan Renault dan Caterham Technology .  

Tim F1 kami juga telah bekerja dengan baik bersama Renault Sport F1 sejak musim F1 tahun 2011 dimulai. "Bersama Renault, kami kini memiliki sebuah kesempatan untuk mengembangkan Caterham Cars menjadi pemain yang lebih diperhitungkan di industri otomotif," ujar Dato Kamarudin.

Grup Caterham akan memiliki 50 persen saham di perusahaan Automobiles Alpine Renault, yang saat ini 100 persen sahamnya dimiliki Renault SAS. Kerja sama ini akan menciptakan The Socié té des Automobiles Alpine Caterham yang akan diresmikan di bulan Januari 2013 dan akan dipimpin oleh Bernard Ollivier.

Proyek yang akan memastikan kelanjutan operasional Pabrik Dieppe, dibuat sebagai ungkapan rasa terima kasih atas dukungan serta komitmen dari Perancis dan Wilayah Haute Normandie, yang juga turut melibatkan kontribusi dari Dieppe Maritime.

"Kerja sama inovatif dengan Caterham ini mewujudkan sebuah impian jangka panjang: Penciptaan sebuah mobil sport dengan DNA Alpine yang akan memberikan kesempatan untuk pabrik Dieppe meningkatkan sejarah produksinya yang terkenal," kata Carlos Ghosn, Chairman dan CEO Renault.   

Pabrik Dieppe dibangun pada tahun 1969, yang merupakan tempat bersejarah untuk produk Alpine dan telah melahirkan model kendaraan legendaris seperti Berlinette.

Dengan tenaga kerja lebih dari 300 dan luas pabrik 76.000 meter persegi dimana 36.900 meter perseginya merupakan bangunan, pabrik ini telah memproduksi lebih dari 400.000 kendaraan sejak tahun 1969.  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com