JAKARTA, KOMPAS.com — Tim riset BNI Treasury memprediksi nilai tukar rupiah pada Selasa (6/11/2012) ini akan konsolidatif dengan kecenderungan melemah tipis. Perhatian pelaku pasar tertuju pada proses dan hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat.
Rupiah ditutup melemah di level Rp 9.620 per dollar AS kemarin dari level pembukaan Rp 9.610 per dollar AS. Seharian rupiah bergerak di kisaran Rp 9.610-Rp 9.630 per dollar AS.
Ditutupnya bursa IHSG kemarin sore di zona merah menambah tekanan terhadap rupiah menjelang penutupan perdagangan. Rilis data PDB kuartal ketiga (YoY) di mana lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya (6,17 persen vs 6,37 persen) juga turut mendorong pelemahan rupiah.
Hari ini rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi melemah kembali. Memang, Non Delivery Forward satu bulan di pasar offshore pagi ini rupiah dibuka sedikit menguat di level Rp 9.649-Rp 9.664 per dollar AS.
Hal itu diharapkan akan mengurangi tekanan dollar terhadap rupiah hari ini. Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada pilpres AS nanti malam. Hal itu terjadi di tengah sentimen positif yang berpotensi mendorong penguatan dollar AS terhadap beberapa mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.