Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Berjangka Indonesia Harus Jadi Acuan

Kompas.com - 16/11/2012, 12:51 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi acuan harga dunia, mengingat Indonesia sebagai produsen dan pemasok utama dunia sejumlah komoditi seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO), karet, kopi, lada, emas, serta timah. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya optimal dikembangkan, karena masih banyak komoditi andalan ekspor yang belum menjadi subjek kontrak berjangka di Bursa Berjangka.

 

"Saat ini kita melihat banyak komoditi ekspor Indonesia yang diperdagangkan di Bursa Berjangka luar negeri. Oleh karena itu, kami berharap Bursa Berjangka di Indonesia dapat bekerja keras menciptakan subjek kontrak berjangka agar harga yang tercipta di bursa dapat menjadi acuan harga di dalam maupun luar negeri," jelas Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Jumat (16/11/2012).

Berkembangnya industri perdagangan berjangka komoditi di dalam negeri sangat dibutuhkan sebagai sarana lindung nilai dan pembentukan harga komoditi. Hal ini seiring dengan berkembangnya industri hilir dari sejumlah komoditi potensial di dalam negeri.

Lebih lanjut Wamendag menuturkan, berkat kebijakan pemerintah mengembangkan industri hilir dari sejumlah komoditi potensial, ekspor Indonesia sudah membuahkan hasil. Terbukti ekspor komoditi olahan CPO dan kakao meningkat tajam pada periode Januari- Agustus 2012. Ekspor produk olahan komoditi kakao meningkat sekitar 34,4 persen atau mencapai 133.900 ton, dengan nilai ekspor sebesar 339 juta dollar AS . Sedangkan produk olahan komoditi CPO mencapai 8,6 juta ton atau meningkat 48,82 persen dengan nilai 8,8 miliar dollar AS.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com