Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 22.000 Ekor Sapi Dipasok ke Jabodetabek

Kompas.com - 21/11/2012, 17:55 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengatasi kelangkaan pasokan di wilayah Jabodetabek, pemerintah mendatangkan 22.000 ekor sapi. Sebanyak 17.000 ekor sapi berasal dari perusahaan penggemukan, sementara sisanya 5.000 ekor dari peternakan rakyat. Diharapkan penambahkan pasokan itu berdampak pada penurunan harga daging.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Jakarta, Rabu (21/11/2012) mengatakan, untuk sapi dari peternakan rakyat diambil dari Nusa Tenggara Barat. " Dari sapi menjadi daging tentunya butuh proses. Mulai dari proses pengangkutan sampai pemotongan. Jadi dampaknya tidak bisa langsung," katanya.

Menurut dia, ke depan untuk menjamin pasokan daging perlu diperbaiki jalur distribusi dan transportasi. " Selama ini, jumlah kapal khusus pengangkut sapi sangat terbatas. Mereka kirim ke Jakarta dalam kondisi penuh muatan, tetapi saat balik muatannya kosong. Perlu dipikirkan tranportasi untuk pengakutan sapi supaya tidak tersendat," ujarnya.

Selain kendala tranportasi, lanjut Bayu, jumlah rumah pemotongan hewan (RPH) di Jabodetabek juga sangat minim. Saat ini kapasitas seluruh RPH di Jabodetabek hanya 300 ekor sapi per hari. "Bayangkan untuk menyembelih 22.000 ekor sapi diperlukan waktu 73 hari atau dua bulan lebih. Kalaupun mau lembur, waktunya tetap lama," katanya.

Bayu menegaskan, pemerintah memutuskan tidak menambah kuota impor sapi bakalan pada tahun ini. " Yang punya otoritas untuk menyatakan kecukupan pasokan adalah Kementerian Pertanian. Kita harus menghargainya. Dari jumlah sapinya cukup, tetapi ada persoalan dalam rantai proses dari sapi menjadi daging," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com