Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Baru Terbarukan RI Cukup untuk 100 Tahun

Kompas.com - 23/11/2012, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi energi baru terbarukan Indonesia bisa mencukupi kebutuhan energi Indonesia hingga 100 tahun mendatang.

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Sesditjen EBTKE) Djadjang Sukarna. "Potensi energi baru terbarukan kita masih cukup untuk 100 tahun lagi atau setara dengan 160 Gigawatt (GW) yang bisa dikembangkan menjadi listrik,"ujarnya.

Menurut dia, dengan potensi sebesar itu, maka wajar jika pemerintah menggalakan dan mendorong pengembangan energi baru terbarukan, di samping itu mengingat saat ini cadangan energi fosil khususnya minyak bumi terus mengalami penurunan.

"Dengan potensi cadangan energi fosil yang sudah terbatas, menipis dan pencarian sudah sangat sulit dilakukan kita akan mendapatkan kendala yang besar, bahkan diprediksi 2030 kita akan betul-betul menjadi nett importer energi,"papar Djadjang.

Dengan kondisi demikian, tegasnya, maka tidak ada cara lain untuk dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri selain dengan memanfaatkan energi baru terbarukan serta upaya melakukan konservasi energi.

"Dalam upaya meningkatkan ketahanan energi perlu dilakukan perubahan paradigma konsumsi energi, kita tidak bisa lagi memanfaatkan energi secara supply manajemen, kita harus beralih ke demand manajemen,"pungkasnya.

Pertumbuhan konsumsi energi Indonesia lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi energi dunia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE)  disebutkan dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen pertahun sementara pertumbuhan konsumsi energi dunia hanya 2,6 persen pertahun.

Konsumsi energi yang tinggi ini menimbulkan masalah dan ketimpangan, bukan hanya itu dampaknya tetapi juga terjadi pengurasan sumber daya fosil seperti minyak dan gas bumi serta batubara yang lebih cepat jika dibandingkan dengan penemuan cadangan baru.

Sehingga tidak tertutup kemungkinan dalam jangka waktu yang tidak lama lagi cadangan energi fosil Indonesia akan habis kemudian kebutuhan dalam negeri akan sangat tergantung pada energi impor.

Guna mengatasi persoalan tersebut diperlukan upaya diversifikasi dan konservasi energi. Diversifikasi energi yaitu penganekaragaman pemakaian energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya, biomassa, angin, energi air dan panas bumi.

Konservasi energi yaitu penggunaan energi yang efisien, meliputi penggunaan pemanfaat energi yang efisien dan menerapkan management energi di semua sektor yaitu sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial. (Adiatmaputra Fajar Pratama/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com