Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Migas Diprediksi Mencapai 62,24 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 26/11/2012, 18:23 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas) Jero Wacik memperkirakan, penerimaan bruto dari industri hulu migas pada akhir tahun 2012 mencapai 62,24 miliar dollar AS. Dari jumlah itu, sebanyak 35,97 miliar dollar AS di antaranya akan menjadi hak negara atau 58 persen dari pendapatan kotor migas.

"Apabila itu tercapai, maka pencapaian sektor hulu migas akan mampu memenuhi target penerimaan dari pemerintah sebesar 107 persen dari target APBN Perubahan 2012," kata Kepala SK Migas Jero Wacik yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (26/11/2012), di Jakarta.

Jero Wacik menyatakan, penerimaan bruto dari industri hulu migas pada akhir tahun 2012 diperkirakan 62,24 miliar dollar AS. Dari jumlah itu, sebesar 35,97 miliar dollar AS di antaranya akan menjadi hak negara, atau 58 persen dari pendapatan kotor. Sementara kontraktor kontrak kerja sama mendapat hasil 10,6 miliar dollar AS atau 17 persen dari pendapatan kotor.

Dalam APBN Perubahan 2012, negara menargetkan penerimaan migas untuk negara 33 miliar dollar AS, dan penerimaan migas untuk KKKS 9,5 miliar dollar AS. Sedangkan biaya operasi migas yang ditagihkan ke negara 15 miliar dollar AS. "Realisasi biaya operasi yang ditagihkan ke negara diperkirakan 15,6 miliar dollar AS atau 25 persen dari total penerimaan migas," kata dia.  

Sementara itu realisasi produksi minyak periode Desember 2011-Oktober 2012 sebanyak 857.010 barrel per hari atau di bawah target dalam APBN-P 2012 yang sebesar 930.000 barrel per hari. Diperkirakan, produksi minyak pada akhir tahun ini 865.550 barrel per hari. Adapun produksi gas sampai akhir tahun ini diperkirakan 7.272 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atau di bawah target yang sebesar 7.915 BBTUD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com