BPR Targetkan Kredit Rp 50 Triliun

BATAM, KOMPAS.com — Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia menargetkan 1.669 anggotanya menyalurkan kredit Rp 50 triliun selama tahun 2012. Kredit modal kerja dengan debitur kelompok mikro tetap menjadi fokus.

Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan, hingga September 2012 sudah tersalurkan kredit Rp 49 triliun. Total tiga juta debitur menerima kredit dari BPR. "Nilai kredit rata-rata Rp 14 juta, sangat mikro, dan memang itu tujuan kredit BPR," ujarnya, Selasa (27/11/2012) di Batam, Kepulauan Riau.

Mayoritas kredit dipakai untuk modal kerja. Namun, tidak dimungkiri sebagian debitur mendapatkan kredit konsumsi. "Jumlahnya tidak banyak karena itu bukan fokus BPR," ujarnya.

Ia menolak anggapan kredit di BPR lebih mahal. Penghitungan kredit selayaknya tidak hanya dari suku bunga. Harus dipertimbangkan pula kemudahan dan ketersediaan layanan. "Debitur kami tidak hanya menghitung biaya pinjaman. Mereka berkonsentrasi pada kemudahan mendapat dan membayar kredit di BPR. Mereka juga memandang lebih mudah ke BPR," tuturnya.

Namun, sebagian debitur memang akhirnya beralih ke bank umum. Biasanya, hal itu terjadi saat bisnisnya membesar dan membutuhkan pinjaman lebih besar. "Persentase debitur yang beralih ke bank lain di bawah 1 persen," tuturnya.