Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OECD: 2013, Ekonomi Global Alami Penurunan

Kompas.com - 28/11/2012, 10:26 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi global pada 2013 diperkirakan akan mengalami penurunan tajam. Krisis utang zona euro tetap menjadi ancaman terbesar bagi ekonomi dunia. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas prospek untuk 34 anggotanya pada 2013 menjadi 1,4 persen dari tingkat yang diperkirakan sebelumnya sebesar 2,2 persen.

Dalam laporan outlook economic, Selasa (27/11/2012) waktu setempat, OECD menyebutkan,  pemulihan yang belum stabil dan tidak merata masih akan terjadi dalam dua tahun kedepan.

Ancaman lain terhadap aktivitas bisnis di seluruh dunia adalah potensi bencana  kebuntuan anggaran di Amerika Serikat, di mana kenaikan pajak otomatis dan pemotongan belanja akan berlaku pada Januari, kecuali anggota parlemen Demokrat dan Republik dapat mencapai sebuah kompromi.

Oleh karena itu nasib ekonomi dunia tahun depan sebagian besar bergantung pada kemampuan para pemimpin politik di Eropa dan Amerika Serikat untuk menangani kombinasi yang melumpuhkan dari utang yang tidak berkelanjutan dan kegiatan usaha yang sempit.

OECD menurunkan estimasinya untuk pertumbuhan tahun ini dan berikutnya bagi Amerika Serikat dan Jepang, dan datanya yang menunjukkan bahwa resesi zona euro bisa lebih dalam dari perkiraan terakhir pada Mei.

Secara keseluruhan ekonomi 34-anggota OECD ini diperkirakan tumbuh sebesar 1,4 persen pada 2012 dan 2013, kemudian meningkat ke kecepatan 2,3 persen pada 2014.

Pengangguran diperkirakan akan meningkat dari 8,0 persen tahun ini menjadi 8,2 persen pada 2013 sebelum turun kembali menjadi 8,0 persen pada 2014.

Sementara itu, inflasi akan menurun  dari 2,1 persen pada 2012, menjadi 1,7 persen tahun depan, dan kemudian naik tipis menjadi 1,9 persen pada 2014.

"Prospek ekonomi sangat tidak menentu dan sangat tergantung pada risiko terkait dengan sifat dan waktu keputusan kebijakan yang berkaitan dengan krisis kawasan euro, (dan) jurang fiskal AS," kata analis OECD mengacu pada tenggat waktu anggaran Washington yang semakin dekat.

Mereka menunjuk ke jatuhnya kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang menyebabkan hasil utang dan mengatakan iklim juga suram karena "-pengangguran tetap tinggi atau bahkan meningkat lebih lanjut di banyak negara.

Negara berkembang seperti di Brazil, China dan India, yang bukan anggota OECD, akan jauh lebih baik, tetapi tetap akan terimbas krisis kawasan euro yang telah melemahkan perdagangan global. "Perdagangan dunia akan menguat secara bertahap selama dua tahun ke depan," sebut  OECD.

OECD memperkirakan AS, sebagai ekonomi terbesar dunia, bakal tumbuh 2,2 persen tahun ini dan 2,0 persen pada 2013, dibandingkan dengan  perkiraan sebelumnya pada Mei sebesar 2,4 persen dan 2,6 persen.

Untuk Jepang, produk domestik bruto (PDB) sekarang diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,6 persen tahun ini dan 0,7 persen tahun depan, turun dari 2,0 persen dan 1,5 persen.

Sementara ekonomi zona euro berkontraksi sebesar 0,4 dan 0,1 persen. Perkiraan OECD sebelumnya zona euro mengalami penurunan 0,1 persen tahun ini dan pertumbuhan 0,9 persen pada 2013.

Di luar OECD, pertumbuhan di Brazil dari 2012 hingga 2014 ditempatkan pada 1,5 persen, 4,0 persen dan 4,1 persen, di China sebesar 7,5 persen, 8,5 persen dan 8,9 persen, serta di India pada 4,4 persen, 6,5 persen dan 7,1 persen.

Zona euro akan memiliki pengangguran tertinggi, dengan tingkat 11,1 persen dan 11,9 persen dari angkatan kerja, meningkat dari perkiraan sebelumnya 10,8 persen dan 11,1 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com