Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilirisasi untuk Pacu Ekspor

Kompas.com - 28/11/2012, 17:13 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan hilirisasi menjadi keharusan untuk menekan dampak serius dari penurunan harga komoditas. Sepanjang tahun ini koreksi harga komoditas mencapai 30-40 persen.

"Ketergantungan ekspor kita pada komoditas masih sangat tinggi. Komposisinya mencapai 65 persen. Ke depan porsi komoditas harus dikurangi, dan digantikan oleh ekspor produk manufaktur," katanya di sela-sela acara Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Dia mengatakan, tingginya ketergantungan ekspor Indonesia pada komoditas mentah, membuat ekspor rentan terpuruk jika harganya tengah jatuh. Harga komoditas terus berflutuaksi, tidak stabil seperti pada produk barang jadi. Dengan komposisi ekspor komoditas sekitar 65 persen dan koreksi harga sebesar 30-40 persen, maka dampak ke penurunan ekspor berkisar 40-50 miliar dollar AS. "Namun kami berharap penurunannya tidak sebesar itu," katanya.

Gita memproyeksi kinerja ekspor sepanjang tahun ini turun sekitar 10 miliar dollar AS dibandingkan tahun 2011. Tahun 2011 total ekspor sebesar 203 miliar dollar AS, sehingga tahun ini diperkirakan mencapai 193 miliar dollar AS. Periode Januari-September total ekspor tercatat 143 miliar dollar AS.

Semangat hilirisasi, lanjutnya, sudah mulai terasa dengan naiknya impor bahan baku dan barang modal. " Banyak investasi yang masuk. Mereka bikin produksi di sini. Namun barang-barang itu apakah nantinya diekspor atau diserap pasar domestik, masih harus kita amati," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com