Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan Kredit Diperkirakan Melambat

Kompas.com - 30/11/2012, 09:23 WIB
Didik Purwanto

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan kredit perbankan di tahun depan diperkirakan melambat. Ini disebabkan karena semakin susahnya mendapatkan pendanaan (funding) dari masyarakat.

Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan menjelaskan perbankan akan semakin bersaing memperoleh dana murah dan dana mahal dari masyarakat.

"Bagi bank besar akan tidak menjadi masalah, tapi bank papan menengah hingga bank kecil, harus bersaing untuk memperebutkan dana masyarakat tersebut," kata Anton saat acara Indonesian Economic Outlook 2013 di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis malam (29/11/2012).

Berdasarkan catatan Anton, perbankan nasional di akhir tahun ini diprediksi akan mampu meningkatkan kredit sebesar 24-26 persen. Namun di kuartal III-2012 lalu, pertumbuhan kredit perbankan masih naik di level 22,9 persen. Untuk bisa meningkatkan kredit sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang dipatok sebelumnya, perbankan harus memiliki pendanaan yang banyak sehingga mampu dialokasikan untuk kredit di akhir tahun ini dan tahun depan.

"Jika kondisinya terus begini, proyeksi kredit di tahun depan hanya akan tumbuh 20 persen," tambahnya.

Perbankan nasional saat ini memang harus berebut pendanaan yang jumlahnya hanya segitu-gitu saja dari masyarakat. Jika perbankan mampu memberikan iming-iming berupa bunga yang besar, maka masyarakat akan berbondong-bondong menaruh uangnya di bank tersebut.

"Masalahnya, jika memberikan bunga yang tinggi, otomatis akan meningkatkan biaya dana (cost of fund) dan pastinya akan meningkatkan bunga kredit," tambahnya.

Di sisi lain, bank sentral baru saja merilis aturan yang menenkankan perbankan nasional agar bisa tumbuh dengan efisien. Caranya harus menekan marjin bunga bersih (NIM) dan memberikan transparansi bunga kredit. Asal tahu saja, di dalam struktur biaya dana tersebut sudah ada komponen biaya risiko hingga untung bank.

Jika tidak mau biaya dananya melonjak, otomatis harus ada pengurangan di masing-masing komponennya. Salah satunya keuntungan perbankan. "Ujungnya keuntungan perbakan akan semakin menipis ke depan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com