JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diperkirakan cenderung bergerak mendatar pada awal pekan ini, Senin (3/12/2012). Riset BNI Treasury memperkirakan, lelang surat berharga negara hari ini dapat menjaga daya tahan rupiah.
Di akhir perdagangan pekan lalu, rupiah ditutup menguat di level Rp 9.593 per dollar AS dari saat di buka di level Rp 9.600 per dollar AS. Sepanjang perdagangan rupiah bergerak di kisaran Rp 9.584-9.605.
Ditutupnya indeks harga saham gabungan di zona merah akhir pekan kemarin menambah tekanan terhadap rupiah menjelang penutupan.
Sentimen positif terhadap rupiah terlihat setelah adanya pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia yang melihat bahwa inflasi Bulan November (yang akan rilis Senin ini) akan turun dibanding bulan sebelumnya yang berarti besar kemungkinan suku bunga Bank Indonesia akan tetap dipertahankan di level 5,75 persen pada 11 Desember 2012 mendatang.
Non Delivery Forward 1 bulan di pasar offshore pagi ini rupiah dibuka naik di level Rp 9.587- Rp 9.602 per dollar AS. Hal ini diharapkan akan memberikan sentimen positif terhadap rupiah pagi ini. Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada rilis data siang ini yang meliputi inflasi bulan November, ekspor, impor dan neraca perdagangan Indonesia.
Adanya lelang SBN (SPN 3 bulan dan 1 tahun) di mana merupakan lelang terakhir untuk tahun ini dengan target Rp 1 triliun diharapkan akan menambah sentimen positif terhadap rupiah hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.