Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Hijau Kunci Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 17/12/2012, 15:18 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu bisnis hijau merupakan bagian kecil dari sebuah isu besar yang sebenarnya menjadi tajuk utama pertumbuhan ekonomi di masa depan, yaitu keberlanjutan bisnis. Keberlanjutan bisnis di masa depan yang ditopang salah satunya oleh implementasi teknologi hijau menjadi sebuah prasyarat dasar agar sebuah bisnis mampu melewati fase-fase krisis, mulai dari krisis energi, krisis sumber daya alam, hingga krisis modal manusia.

Namun, peran untuk menerapkan bisnis hijau tidak hanya berada di ranah korporasi-korporasi besar. Sektor UKM pun memiliki peran penting untuk mewujudkannya. Peran ini diperoleh karena sektor UKM merupakan sektor yang memiliki hubungan paling dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu, dampak bisnis hijau yang dijalankan dapat serta-merta mendorong semangat hijau di lingkungan masyarakat.

Kepala Departemen Publikasi Prasetya Bussiness School (PMBS), Senin (17/12/2012), menyatakan, STIE Prasetiya Mulya bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tajuk Bisnis Hijau UKM Indonesia. Seminar nasional yang telah diselenggarakan minggu lalu itu, untuk merespon tuntutan praktik bisnis hijau sebagai keberlanjutan bisnis masa depan, khususnya dalam sektor UKM.

"Melalui seminar ini, kami berharap praktisi UKM yang telah menjalankan praktik bisnis hijaudapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam mengimplementasikan konsep tersebut," ujar Eko Yulianto.

Ruang lingkup praktik bisnis hijau yang dibahas mencakup penghematan energi listrik, penghematan bahan bakar, penghematan penggunaan air, daur ulang, dan desain produk hijau. Salah satu topik yang dibahas secara menarik adalah daur ulang dan pengelolaan sampah.

Ketua DPP Apindo Sofjan Wanandi menjadi pembicara kunci dalam seminar tersebut, sementara sejumlah pembicara lainnya hadir dengan konsep yang menarik dan penuh diferensiasi. Skala usaha yang mereka jalankan pun beragam, mulai dari penggiat usaha di lingkungan RW, salah satunya di Kedoya, maupun yang sudah berskala menengah seperti yang dijalankan M Baedowy dengan CV Majestic-nya.

Tidak ketinggalan pula, beberapa usaha untuk pembuatan produk hijau berbasis organik serta upaya-upaya penghematan dalam proses produksi yang mendorong terciptanya penghematan sumber daya. Hasil keluaran yang diharapkan dari berjalannya seminar ini adalah adanya transfer pengetahuan dan pengalaman dari praktisi UKM yang sudah menjalankan konsep hijau dengan UKM-UKM lain yang sedang ataupun belum menerapkan konsep tersebut.Pada akhirnya, diseminasi konsep bisnis hijau ini diharapkan dapat menjadi virus positif untuk menyelamatkan generasi masa depan sekaligus merawat bumi tercinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com