JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) pada 2014 mendatang akan mendorong pertumbuhan ekonomi mulai 2013. Hal ini disebabkan konsumsi domestik akan meningkat dibanding tahun lainnya.
Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo menjelaskan meski tidak terlalu signifikan, BI tetap menilai aktivitas Pemilu akan memacu pertumbuhan ekonomi mulai kuartal III-2013.
"Merujuk pada masa Pemilu 2008-2009, ini akan ada boost (kenaikan) perekonomian dari Pemilu," kata Perry di Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Perry menilai kegiatan pemilu akan memberi tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen dan 0,4 persen pada kuartal III dan kuartal IV-2013. Sedangkan di kuartal I dan kuartal II-2014, akan terjadi tambahan sekitar 1,7 persen dan 0,4 persen.
"Melihat pola-pola yang dulu, pada pemilu 2009. Banyak partai melakukan spending, beli spanduk, kampanye. Ini mendorong perekonomian," tambahnya.
Sementara untuk tahun 2013 sendiri, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,6 persen, atau masih lebih tinggi dari proyeksi pemerintah yang menargetkan pertumbuhan di kisaran 6,5 persen.
Baca juga:
Bappenas: Indonesia Bukan Negara Autopilot
Pertumbuhan Ekonomi RI Memukau, Pemerataan Menjauh
RI Siap Hadapi Krisis
Indonesia Fokus Menuju Nomor 7 Dunia
McKinsey: Lima Fakta Indonesia Bisa Jadi Negara Maju pada 2030
Simak artikel terkait di topik Ekonomi Indonesia Tetap Melaju