Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Mudah ke Bandara Hongkong

Kompas.com - 19/12/2012, 13:16 WIB
Abun Sanda

Penulis

HONGKONG, KOMPAS.com — Ke bandara suatu kota besar kerap menjadi momok bagi para calon penumpang pesawat udara. Macet, banjir, longsor atau badai acap menjadi penghalang untuk tiba di lapangan terbang.

Akan tetapi, di Hongkong, melalui program Airport Express, kekhawatiran itu tidak perlu menjadi masalah. Jarak kota Hongkong dengan Bandara Chek Lap Kok yang mencapai 27 km bisa ditempuh dalam tempo 35 menit, melalui cara-cara modern dan mudah.

Menyadari kesulitan para calon penumpang, otoritas Hongkong SAR membangun sistem transportasi dan administrasi yang memuaskan publik. Hal menarik yang mereka lakukan adalah membangun feeder bus di sejumlah titik Bus-bus berukuran sedang (kapasitas 20 penumpang dan 26 koper) pun disediakan. Feeder bus atau di sini disebut bus penghubung ini akan membawa para penumpang ke stasiun kereta cepat (mass transit rapid/MTR) Tsing Yi atau Stasiun Kowloon.

Di stasiun kereta cepat ini tidak sekadar terdapat stasiun kereta MTR, tetapi juga konter puluhan maskapai penerbangan dunia. Garuda Indonesia juga punya satu konter di sana. Dengan demikian, penumpang langsung dapat check in di konter-konter tersebut, lalu meneruskan perjalanan dengan MTR ke Bandara Chek Lap Kok. Tiba di Chek Lap Kok benar-benar tiba dalam arti sebenarnya. Begitu pintu MTR dibuka, yang terentang di depan mata adalah arena dalam tubuh bandara. Para calon penumpang pesawat benar-benar dimanjakan oleh otoritas Hongkong.

Total perjalanan ke bandara pun singkat. Naik feeder, meski singgah ke beberapa tempat untuk mengangkut penumpang lain, paling lama 17 menit. Tiba di stasiun, langsung beli tiket MTR, check in 5-15 menit (termasuk antre), dan naik MTR menuju bandara, paling lama 20 menit. Naik feeder gratis, sementara naik MTR "hanya" 90 dollar Hongkong ekuivalen Rp 139.500. Bandingkan dengan naik taksi dengan jarak yang sama, sebesar 270 dollar Hongkong setara Rp 418.500. Naik feeder bus dan MTR jauh lebih nyaman dibandingkan dengan naik taksi.

Gaya otoritas Hongkong SAR ini boleh juga menjadi contoh untuk DKI Jakarta yang serba macet. Perjalanan ke bandara jika macet bisa sampai tiga sampai lima jam, begitu pula kalau pulang, dari Bandara Soekarno-Hatta ke dalam kota DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com