Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Tidak Tahu Setoran Dana Misterius ke IMF

Kompas.com - 19/12/2012, 13:17 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) mengaku tidak tahu bila pemerintah menyetor dana misterius ke Dana Moneter Internasional (IMF). Hal itu dianggap hanya iuran biasa.

"Soal itu (dana misterius) tidak tahu. Itu bukan yang terjadi selama ini. Itu akumulasi dari seluruh iuran dari 20 tahun terakhir," kata Darmin di kantor BI Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Namun, menurut Darmin, setoran dana misterius itu jangan dianggap sebagai iuran biasa. Sebab, hal itu sudah sesuai dengan permintaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Namun, kata Darmin, setoran dana misterius itu ternyata baru muncul dalam neraca pemerintah pada tahun ini sehingga oleh lembaga sosial masyarakat (LSM) tertentu dianggap sebagai setoran misterius. "Kalau dianggap baru sekarang ditulisnya, itu karena ditulisnya juga baru sekarang. Padahal, itu sudah akumulasi bertahun-tahun," tambahnya.

Sekadar catatan, pemerintah diketahui menyetorkan uang kepada IMF sekitar Rp 25,8 triliun. Penyetoran ini masuk dalam item penyertaan modal laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) semester I tahun 2012. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mempertanyakan tujuan penyetoran tersebut. "Ini misterius, untuk apa setorannya, belum ketahuan," kata Direktur Riset Fitra Yenny Sucipto dalam jumpa pers di Sekretariat Fitra di Jakarta, Minggu (16/12/2012).

Menurutnya, tujuan penyetoran dana ini belum jelas. Dalam LKPP semester I tahun 2012 hanya tertulis bahwa dana triliunan rupiah itu disetorkan pemerintah ke IMF pada 2011 sebagai kewajiban keanggotaan di organisasi atau lembaga keuangan internasional maupun regional.

Setoran yang cukup besar ini, menurut Yenny, jelas merugikan keuangan negara karena belum diketahui apa keuntungan balik yang didapat pemerintah dari penyetoran tersebut. "Seharusnya merugikan negara. Kita buktikan nanti dalam laporan LKPP di tahun berikutnya, di semester II tahun 2012 atau di semester I tahun 2013," ujarnya.

Yenny juga menduga kalau penyertaan modal kepada IMF ini merupakan awal dari kerja sama pemerintah dengan lembaga pendanaan asing tersebut. Dia juga mengatakan, penyetoran dana ke IMF ini misterius karena tidak ditemukan dalam LKPP tahun-tahun sebelumnya. Menurut Yenny, setoran triliunan rupiah ini bukanlah pembayaran cicilan uang pemerintah kepada IMF.

"Kalau pembayaran utang kan item-nya ditulis berbeda di LKPP. Kalau utang itu akan tertulis di item pembayaran utang atau belanja," katanya.

Selain ke IMF, pemerintah menyetorkan dana miliaran rupiah ke empat lembaga asing lainnya, yakni International Bank for Reconstruction Development sekitar Rp 39 miliar, International Development Association sekitar Rp 5 miliar, Multilateral Investment Guarantee Agency sekitar Rp 10 miliar, dan Common Fund for Commodities senilai Rp 2,6 miliar.

Adapun total penyertaan modal untuk lima lembaga asing tersebut sekitar Rp 25,9 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com