Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN Jebol untuk BBM, Pemerintah Tidak Serius Kelola Negara

Kompas.com - 19/12/2012, 15:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan akan jebol Rp 70 triliun. Pemerintah dinilai tidak serius dalam mengelola negara, khususnya sektor energi.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dewi Aryani menjelaskan jangan menyalahkan rakyat bila konsumsi BBM bersubsidi melonjak. Justru pemerintah lah yang harus mengaturnya.

"APBN kita jebol, jangan salahkan rakyat, jangan korbankan rakyat. Tidak ada kaitan dengan tudingan pemborosan BBM oleh rakyat yang mengakibatkan APBN defisit," kata Dewi dalam diskusi "Subsidi BBM yang Tepat Sasaran, Siapkah Kita?" di Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Menurut Dewi, pemerintah harus introspeksi mengapa anggaran subsidi BBM bisa sampai jebol melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Padahal, pemerintah berwenang untuk mengatur anggaran tersebut, khususnya subsidi yang benar-benar tepat sasaran.

"Sebenarnya yang boros APBN ya pemerintah itu sendiri," tambahnya.

Di sisi lain, rencana pemerintah dan berbagai kalangan yang akan memangkas angka subsidi dan menaikkan harga BBM, Dewi menganggap bahwa hal tersebut sebagai pengkhianatan kepada rakyat. Sebab rakyat disalahkan atas kecerobohan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Ini tidak fair. Lakukan dulu perbaikan, terobosan, penghematan, sebelum mengambil sikap memangkas subsidi dan menaikkan harga BBM," tambahnya.

Dengan adanya pemangkasan angka subsidi dan menaikkan harga BBM, Dewi menilai hal tersebut justru hanya akan merugikan rakyatnya sendiri.

Baca juga:
Bola Liar Subsidi BBM
Pemerintah Perlu Naikkan Harga BBM?
Pengamat: Naikkan Harga Solar Bersubsidi
Ekonom Sarankan Harga BBM Naik Awal Tahun 2013
BBM Subsidi Akan Dibatasi Rp 100.000 Per Hari?

Ikuti artikel terkait di Topik SUBSIDI UNTUK ORANG KAYA?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Whats New
    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com