Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Pangestu, Kandidat Direktur WTO

Kompas.com - 20/12/2012, 15:02 WIB

JENEWA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menjadi salah satu kandidat memimpin Organisasi Perdagangan Dunia alias WTO, menggantikan Pascal Lamy yang akan mundur Agustus 2013 mendatang. Mari akan bersaing dengan calon lainnya untuk memimpin organisasi perdagangan terbesar dunia itu.

Perlu diketahui, sebelum menjadi Menteri Pariwisata, Mari lama menjabat Menteri Perdagangan Indonesia. Saat itu, ia aktif dalam berbagai aktivitas pertemuan ekonomi regional maupun international. Inilah modal Mari untuk maju dalam bursa pemimpin WTO.

Selain modal pengalaman, Mari juga memiliki modal studi, karena Ia telah meraih gelar doktor dalam bidang perdagangan internasional dari University of California. Ia kini menjadi kandidat Direktur WTO bersama dengan calon lainnya, yakni Alan Kyerematen dari Ghana dan dan Anabel Gonzalez dari Kosta Rika.

Kehadiran Mari dalam bursa pemilihan Direktur WTO itu akan menjadi fenomenal. Sebab, selama 17 tahun berdirinya WTO, lima pucuk pimpinannya dipegang oleh kaum Adam.

Semua lima direktur umum dalam 17 tahun sejarah WTO ini telah dipilih laki-laki, dan semua kecuali satu telah datang dari negara-negara maju. Selain itu, empat dari lima pemimpin WTO sebelumnya dipimpin oleh perwakilan dari negara maju.

Dalam kancah international, Mari dikenal sebagai teknokrat dan reformis di kabinet Indonesia. Ia lahir sebagai etnis Tionghoa yang menjabat sebagai menteri perdagangan selama tujuh tahun. Ia terlibat dalam berbagai pertemuan perdagangan dunia, dan Ia disukai ketika menjadi pembicara dalam pertemuan Putaran Doha .

Selain dihormati di Putaran Doha dan di forum-forum perdagangan lainnya seperti G20, namun Mari sering konflik dengan teman-temannya di kabinet yang ingin melindungi kepentingan dalam negeri. Agar konflik kabinet tidak merusak citra pemerintah, Presiden SBY akhirnya menggeser posisi Mari menjadi menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Rotasi posisi Mari tersebut disusul dengan munculnya kecaman dari AS, terutama soal aturan impor. Selain itu, Indonesia juga menghadapi pertanyaan dari Turki, Australia dan Sri Lanka atas keputusan pemerintah mengenakan tarif bea masuk 20% untuk tepung terigu.

Perlu diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan dua tahunan tingkat menteri WTO yang akan berlangsung di Bali bulan Desember 2013.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com