Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Perlu Sistem Angkutan Cerdas

Kompas.com - 21/12/2012, 11:36 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kota yang humanis dan layak huni adalah kota yang memberikan layanan transportasi modern, andal, nyaman, aman, dan terjangkau. Layanan transportasi yang andal ini hanya bisa dilakukan dengan menerapkan sistem angkutan cerdas.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat meresmikan penerapan sistem angkutan cerdas (intelligent transport system/ITS) di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Kamis (20/12/2120).

Menurut Bambang, Yogyakarta termasuk kota terdepan dalam transportasi kota yang lestari karena menerapkan ITS. ”Di Indonesia sudah 19 kota yang menerapkan sistem ini. Namun, Yogyakarta termasuk yang terdepan karena memberikan layanan lebih,” kata Bambang.

Menurut Bambang, layanan ITS mutlak dimiliki oleh semua kota besar agar efisiensi perjalanan dapat ditingkatkan.

Layanan lebih yang dilakukan oleh Yogyakarta adalah menerapkan empat dari enam bagian yang ada di dalam skema ITS. Selain itu, salah satu bagian ITS, yakni e-ticketing, diterapkan dengan bekerja sama dengan sejumlah bank sehingga memudahkan warga kota untuk mengisi ulang.

Keempat bank yang memberikan layanan e-ticketing tersebut adalah BRI, BCA, Mandiri, dan BNI.

Menurut Bambang, dengan ITS, semua perjalanan bisa diatur. Apabila ada antrean kendaraan yang terlalu panjang, lampu lalu lintas bisa diatur sesuai dengan kondisi di lapangan.

Sementara Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, manajemen lalu lintas sangat diperlukan karena tidak mungkin lagi menambah ruas jalan di dalam kota. (ARN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com