Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Astra Masih Jawara Bursa, Bakrie Anjlok

Kompas.com - 25/12/2012, 09:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun ini, peta kapitalisasi pasar saham emiten konglomerasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada perubahan. Naik turun nilai kapitalisasi saham emiten konglomerat, plus tambahan saham emiten baru, turut mendongkrak nilai pasar saham Indonesia.

Sebagai gambaran, per 30 Desember 2011, total kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai Rp 3.537,29 triliun. Per 21 Desember 2012, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 15,07 persen menjadi Rp 4.070,3 triliun. Dari total nilai pasar saham di BEI, sekitar 22,2 persen ditopang oleh saham emiten dari enam kelompok usaha terkemuka di Indonesia.

Mereka adalah Grup Astra, Grup Salim, Grup Bakrie, Grup Lippo, Grup MNC, serta Grup Sinarmas. Total nilai pasar saham emiten di enam kelompok usaha ini sekitar Rp 905 triliun. Bisa jadi nilai pasar saham BEI lebih tinggi lagi jika kapitalisasi pasar enam kelompok usaha itu naik terus.

Persoalannya, nilai pasar saham dua grup usaha malah turun sepanjang tahun ini, yakni kapitalisasi pasar saham Grup Bakrie dan Grup Astra. Grup Bakrie sebagai contoh. Sejak awal tahun sampai 21 Desember 2012, kapitalisasi pasar sembilan emiten Grup Bakrie merosot 58,54 persen.

Sebagai perbandingan, akhir tahun lalu, kapitalisasi pasar Grup Bakrie tercatat Rp 97,53 triliun. Per 21 Desember 2012, nilainya turun menjadi Rp 40,44 miliar. Begitu pula kapitalisasi pasar Grup Astra. Nilai saham emiten kelompok usaha ini turun 2 persen menjadi Rp 391,58 triliun per 21 Desember 2012. Toh, kapitalisasi Grup Astra tetap terbesar, menyusul di belakangnya emiten Grup Salim. Bila dihitung, bobot kapitalisasi saham Grup Astra terhadap indeks mencapai 9,62 persen. Ini mengindikasikan sensitivitas sentimen grup ini bisa memengaruhi pergerakan bursa secara keseluruhan.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia menilai, anjloknya kapitalisasi emiten Grup Bakrie tak lepas dari kisruh perebutan kekuasaan di Bumi Plc, pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Tarik menarik kepentingan Grup Bakrie dengan Nathaniel Rothschild menjadi sentimen negatif bagi saham BUMI. "Saham emiten Bakrie lainnya akhirnya terimbas cenderung negatif," kata Satrio, akhir pekan lalu.

Akhir tahun lalu, total nilai saham BUMI mencapai Rp 45,18 triliun saat harganya Rp 2.175 per saham. Per 21 Desember 2012, harga saham BUMI menjadi Rp 600 per saham sehingga kapitalisasi pasar emiten ini turun menjadi Rp 12,46 triliun.

Menurut penilaian Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Grup Astra tetap akan menjadi motor penggerak bursa tahun depan, terutama ditunjang oleh kinerja tiga penggawa utamanya, yakni PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Hanya, sejauh ini, saham UNTR masih tersengat sentimen negatif penurunan harga komoditas, yang menurunkan permintaan alat berat. Pada saat bersamaan, saham ASII bisa terserempet isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun depan. (Veri Nurhansyah Tragistina, Agustinus Beo Da Costa, Avanty Nurdiana, Yuwono Triatmodjo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com