JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto angkat bicara soal banjir yang terjadi di beberapa lokasi di Jakarta. Menurut dia, ini bukan hanya tanggung jawab instansi yang dipimpinnya, melainkan juga semuanya.
"Soal banjir, ini, kan, kita kerja sama-sama. Itu tugas bersama. Jangan hanya tugas PU," kata Djoko saat ditemui selepas rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (26/12/2012).
Menurut Djoko, banjir yang terjadi di Ibu Kota ini diakibatkan banjir kiriman dari hulu (Bogor). Karena hujannya cukup deras dan sungai yang mengalir di Ibu Kota dangkal dan sempit, air tersebut meluap ke rumah warga.
Pihak Kementerian PU akan segera memperlebar sungai-sungai besar di Jakarta. Namun, rencana tersebut masih terhalang karena masih banyak permukiman kumuh di bantaran sungai.
"Seharusnya di bantaran kali ini ada tanggulnya yang bisa mencegah banjir. Namun, masih banyak permukiman warga. Solusinya, kalau tidak mau banjir, ya, sungainya harus diperlebar dan dibangun tanggul," tambahnya.
Namun, kata Djoko, untuk merelokasi warga di bantaran sungai ini memang tidak mudah. Pemerintah akan terus berunding dengan masyarakat setempat terkait hal ini, khususnya merelokasi warga ke rumah susun atau lokasi lain.
Apalagi, pemerintah juga harus menyediakan dana santunan untuk bisa merelokasi warga di bantaran sungai tersebut. Di sisi lain, pemerintah juga berencana melakukan pengerukan sungai. Hal ini akan terus dilakukan untuk bisa menampung air dalam jumlah yang banyak sehingga tidak meluap ke rumah warga.
Terkait banjir yang terjadi di Jalan Thamrin dan Sudirman Jakarta, Djoko menjelaskan, hal itu hanya karena masalah drainase yang buntu. "Itu hanya masalah drainase lokal, itu karena buntu saja sehingga harus dibersihkan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.